GAZA, iNewsBelu.id - Korban tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 terus bertambah. Kini, jumlahnya hampir mencapai 24.000 jiwa.
Sementara itu, lebih dari 60.000 orang lainnya terluka akibat kebrutalan zionis selama lebih dari tiga bulan terakhir. Data tersebut diungkapkan oleh Kementerian Kesehatan Gaza pada Sabtu (13/1/2024).
“Jumlah korban tewas akibat operasi Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober telah meningkat menjadi 23.843 orang, dan 60.317 lainnya terluka,” kata juru bicara Kemenkes Gaza dalam konferensi pers yang disiarkan oleh Aljazirah, akhir pekan ini.
Menurut data tersebut, sebanyak 135 orang dari total korban tewas itu gugur akibat 12 serangan udara Israel terhadap infrastruktur sipil di Gaza dalam 24 jam terakhir. “Satu dari dua puluh warga Palestina sudah tewas, terluka atau hilang,” kata jubir itu lagi.
Pada 7 Oktober 2023, para pejuang Hamas Palesrina melancarkan serangan roket skala besar terhadap Israel dari Jalur Gaza. Mereka melepaskan tembakan ke arah militer dan warga sipil zionis. Akibatnya, lebih dari 1.200 orang di Israel terbunuh dan sekitar 240 lainnya ditawan Hamas.
Serangan itu sebagai bentuk perlawanan Hamas ataa kejahatan Israel yang membunuhi dan menangkapi warga Palestina secara sewenang-wenang di Yerusalem Timur, Tepi Barat, dan Gaza.
Israel lalu melancarkan serangan balik, memerintahkan blokade total terhadap Gaza dan melancarkan serangan darat ke daerah kantong Palestina itu dengan tujuan untuk melenyapkan Hamas dan membebaskan para tawanan.
Pada 24 November, Qatar memediasi kesepakatan antara Israel dan Hamas mengenai gencatan senjata sementara dan pertukaran beberapa tahanan dan tawanan, serta pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Gencatan senjata diperpanjang beberapa kali dan berakhir pada 1 Desember.
Editor : Stefanus Dile Payong