PAPUA, iNews.id - Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa mengevaluasi penempatan pos dalam pengamanan Objek Vital Nasional. Hal ini merespons perkembangan situasi di Papua yang menyebabkan beberapa area rawan karena menjadi perlintasan kelompok kriminal bersenjata di Timika, Papua. Salah satu lokasi yang rawan tersebut adalah lokasi PT Freeport Indonesia .
"Saya hanya ingin tahu saja, supaya mungkin dalam rangka saya belajar ini, saya bisa mulai meng inventarisir apa yang perlu saya bicarakan dengan Freeport," tutur Andika saat dalam channel Youtube pribadinya, dikutip Selasa (1/2/2022).
Di dalam pengarahannya, Andika meminta pelaksanaan tugas prajurit di lapangan, terutama di kawasan rawan tersebut dapat lebih bagus ketimbang sebelumnya. Andika juga menyinggung insiden yang ada di Freeport dan menanyakan lokasi mana saja yang kerap terjadi insiden penembakan.
"Intinya kita harus selalu lebih bagus dari kemarin. Nah kalau yang sering terjadi penembakan di antara pos berapa?" tanya Andika. Berdasarkan informasi dari para prajurit di lapangan, disebutkan kontak senjata kerap terjadi dan berulang di Pos 60 sampai dengan Pos 64.
Mantan Pangkostrad itu turut berpesan kepada seluruh prajurit agar tidak main-main dalam menjalankan tugas. Tiap prajurit, sambung dia, harus patuh pada tiap tugas pokok yang diatur dalam perundang-undangan. "Saya ingin semua jaga diri, jaga anak buah, dan jangan main-main," pungkasnya.
Dalam kunjungannya ke Papua Panglima TNI juga sempat meninjau perkembangan pembangunan Markas Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III. Markas tersebut terletak di Kabupaten Mimika.
Editor : Stefanus Dile Payong