ENDE, iNewsBelu.id - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) menjadi persoalan serius yang dihadapi masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT). Mereka berharap, pemimpin Indonesia ke depan memberikan perhatian serius terkait persoalan tersebut.
Pernyataan itu disampaikan tokoh agama Ende, Romo Verno saat berdialog dengan Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo di Keuskupan Agung Ende, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (2/12/2023).
Pada kesempatan itu, Romo Verno mengatakan, kasus perdagangan orang di NTT cukup meresahkan masyarakat. Data Pemprov NTT menyebutkan, 185 orang pekerja asal NTT telah menjadi korban TPPO sepanjang semester pertama 2023. Romo Verno berharap, jika terpilih menjadi presiden, Ganjar-Mahfud mampu mengatasi persoalan tersebut.
“NTT ini semakin meningkat malah, dan memang ini hasil analisa kami bahwa ini berat untuk menghapus dan menghilangkan (Kasus TPPO) di NTT,” kata Romo Verno.
Ganjar mendengar persoalan itu, mengungkapkan, salah satu modus tersangka melakukan TPPO kebanyakan persoalan ekonomi. Kesimpulan ini diambil dari berbagai pemberitaan yang beredar, termasuk pengalaman yang pernah dia alami selama memimpin Jawa Tengah.
"Maka menurut saya, salah satu cara menekan TPPO di NTT adalah dengan pendidikan berkualitas dan pengentasan kemiskinan. Dan salah satu program kami adalah mewujudkan 1 keluarga miskin 1 sarjana," kata Ganjar.
Melalui program itu, kata dia pemerintah akan berupaya memastikan setiap keluarga miskin punya minimal 1 orang sarjana. Pemerintah akan turun tangan dan memberikan semua fasilitas agar si anak bisa mengenyam pendidikan sampai ke jenjang yang tinggi.
Dengan pendidikan berkualitas dan program pengentasan kemiskinan yang apik, berbagai tindak kriminalitas seperti TPPO akan mampu dikurangi.
“Program dasarnya adalah kemiskinan, mencegahnya kita harus mengentaskan kemiskinan. Maka pendidikan sangat penting. Program satu keluarga miskin harus ada satu sarjana kami yakini bisa menjadi solusi karena pendidikanlah yang bisa membikin mereka terselamatkan,” tuturnya.
Bukan hanya teori, dia sudah membuktikan hal itu. Selama memimpin Jawa Tengah (Jateng) dua periode, dia telah membangun program sekolah gratis SMKN Jateng untuk siswa dari keluarga tidak mampu.
Program tersebut dinilai terbukti berhasil meningkatkan kesejahteraan keluarga siswa tersebut. "Kami ingin mengadopsinya dalam kepemimpinan nasional nanti. Dan saya senang, banyak yang menjadi perhatian para Romo dan tokoh agama di sini, termasuk TPPO,” katanya.
Editor : Stefanus Dile Payong