DILI, iNewsBelu.id - Setelah dua hari diadakannya forum diskusi internasional dengan ratusan pengusaha asal negara Asean dan beberapa negara lainnya Pemerintah Timor Leste akhirnya berhasil menandatangani 11 M-O-U dengan kerjasama dalam berbagai bidang.
Pemerintah Timor Leste akhirnya berhasil melakukan bekerjasama dengan perusahan PT Indonesia Air Mobility Industri untuk produksi pesawat listrik dan juga PT Alfiniaga Utama dalam produksi gula terbesar di Dili. Kerjasama ini di tandai dengan penandatanganan M-O-U dalam pertemuan forum dialog bisnis Internasional yang di ikuti oleh ratusan pengusaha yang gelar pertama kali di kota Dili. Selain dengan Pemerintah Indonesia Pemerintah Timor Leste juga berhasil melakukan kerjasama dengan beberapa negara bagian lainya di dalam bidang pertanian kelautan dan pariwisata.
Menurtu Troy Efelon Fomalingo, Presiden Direktur PT Indonesia Air Mobility Industries dan Direktur PT Alfina Niaga Utama hari ini telah melakukan penandatanganan M-O-U dengan dua perusahaan di Timor Leste yaitu Aero Dili dan Pladista yang pertama industri pengembangan repacking gula yang gulanya kita impor dari brasil kita repacking di Timor Leste kemudian kita ekspor ke negara-negara Asean karena kita gunakan Timor Leste itu karena sebagai negara yang punya persemakmuran berbasis portugis.
"Iya hari ini kita telah melakukan penandatanganan M-O-U dengan dua perusahaan di Timor Leste yaitu Aero Dili dan Pladista yang pertama industri pengembangan repacking gula yang gulanya kita impor dari brasil kita repacking di Timor Leste kemudian kita ekspor ke negara-negara Asean karena kita gunakan Timor Leste itu karena sebagai negara yang punya persemakmuran berbasis portugis," ungkap Troy.
Troy juga menambahkan kebetulan Negara Brasil kan eksportir-produsen terbesar di dunia untuk gula kita impor dari Brasil, kita repacking di Timor Leste, kita juallah ke negara-negara Asean yang kedua industri pesawat terbang listrik kami akan membuat salah satu komponen di Timor Leste mungkin baling-baling dan ada komponen lain yang kita butuh cicil kebetulan dengan Aeron ini kita kerjasama.
"Dalam pabrik gula kita impor dari Brasil, kita repacking di Timor Leste, kita juallah ke negara-negara Asean," Katanya.
Yang paling menarik bagi kita pengusaha adalah fasilitas yang diberikan pemerintah dili bisa bebas pajak selama 8 tahun dan mungkin sampai 10 tahun itu sangat menarik dan kebetulan di sini tenaga kerjanya masih murah.
Selain itu ditertur Aero Dili Dexter Leopard juga menambahkan pihaknya sangat berterimakasih karena ada negara lain yang mau datang ke Timor Leste dan mau berinvestasi disini dan ini sudah sejak sekian lama kami harapkan dan hari ini bisa terjawab dan ini sangat baik buat kami karena bisa membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat di Timor Leste. Sebagai pelaku usaha kami sangat menyambut baik kesmepatan ini terimakasih untuk Indonesia.
"Kami sangat berterimakasih atas niat baik pemerintah Indonesia yang mau datang ke Timor Leste dan malkukan kerjama dan investasi yang besar dan ini merupakan harapan kami sejak dulu, dan akhirnya bisa terjawab karena dengan ini dapat membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat di Timor Leste," ungkapnya.
Untuk diketahui dalam pertemuan bisnis forum internasioanl yang digelar di kota Dili ini menghasilkan 11 M-O-U yang ditandatangani, pertama itu bidang pariwisata yaitu hotel convention centre, kedua di bidang pertanian ada perikanan, terus ada juga pabrik gula, pabrik semen, kemudian ada solar panel selain itu salah satu MOU adalah sumbangan donasi yang mana diberikan beasiswa kepada 100 orang anak-anak muda dari Timor Leste untuk berkesampatan untuk belajar khususnya spesialisasi dalam bidang kepariwisataan manajemen dan juga tekhnik mekanik
Editor : Stefanus Dile Payong