Sedih, Jadi Korban Balapan Road Race di Atambua, Marcello Ressi Ternyata Bercita - Cita Jadi TNI

ATAMBUA, iNewsBelu.id - Marcello Ressi korban kecelakaan balapan motor dalam open road race stefano cup di Kota Atambua, Kabupaten Belu merupakan sosok yang penurut dan sangat sayang keluarga. 

Informasi yang di himpun iNews  Mercello adalah putra kedua  dari 4 bersaudara  buah hati pasangan Andreas Pota Mau (Ayah) dan mama Lince.

Baca Juga

Berniat Lerai Keributan 2 Anggota TNI Babak Belur Dikeroyok Puluhan Pemuda

Korban menamatkan pendidikan SMA pada tahun 2021 lalu dan bercita - cita menjadi anggota TNI dan akan mengikuti seleksi tes calon anggota TNI pada awal tahun 2024 mendatang. Namun sayang semua impian itu harus terhenti akibat insiden balapan yang mengakibatkan dirinya harus menghembuskan nafas  terkahirnya pada pagi tadi Sabtu,(18/11/2023) di RSUD Atambua.

Antonius Anaet salah satu kerabat menjelaskan sosok Marcello merupakan anak yang rajin dan sangat penurut, dia sekolah dasar hingga SMA dikenal dengan anak yg baik, tidak pernah huru hara, setiap kali pulang sekolah dia selalu bantu orangtuanya dengan pelihara ternak, dan sesuai dengan cita - citanya dia mau ikut seleksi calon TNI pada awal tahun depan.

"Dia anak yang sangat penurut dengan orangtua, sejak dari SD sampai tamat SMA dia tidak pernah melawan orangtua, setiap kali pulang sekolah dia gembalakan ternak sapi membantu orangtuanya,"Ungkap Antonius.

Baca Juga

Tersengat Arus Listrik Saat Membersihkan Banjir di Rumahnya Anggota TNI di Kendari Tewas

Selain menjaga ternak Marcello juga di kenal dengan anak yang sangat sayang keluarga setiap hari dia selalu membantu ayah nya menjaga adik - adiknya dengan menghantar mereka ke sekolah. 

"Kami tinggal bertetangga dan menurut kami marcello anak yang sangat baik, dan sangat membantu orangtua, setiap hari dia urus adik - adiknya," katanya.

Dia sejak dari kecil sudah bercita -cita jadi anggota TNI maka dari itu setiap harinya selain kerja di rumah dia juga selalu berolahraga, demi mencapai cita - citanya, namun sayang semua impiannya itu harus terhenti akibat insiden ini.

Editor : Stefanus Dile Payong