MAUMERE, iNewsBelu.id - Rekaman video oknum polisi menyiram massa aksi PMKRI Maumere dengan air kotor viral di media sosial. Peristiwa ini terjadi saat aksi demo di depan Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Sikka, Jumat (4/8/2023).
Dalam tayangan video, tampak oknum polisi tersebut dengan wajah menyeringai menyiram massa aksi dengan air kotor. Sontak massa merespons hingga terjadi kericuhan antara pendemo dengan aparat. Aparat dengan represif lalu memukul mundur massa dan memadamkan aksi bakar ban di depan Kejari Sikka.
Penanganan aksi ini pun memicu kemarahan massa dan sejumlah tokoh yang menyebut tindakan oknum polisi tersebut sebagai perilaku tidak beretika. Salah satunya datang dari Praktisi Hukum Emanuel Herdiyanto Moat Gleko yang menilai penanganan demo ini oleh aparat telah dinodai dengan tindakan oknum tidak bertanggung jawab.
"Tindakan pelecehan ini sangat terang dan nyata dalam video oleh oknum polisi dengan wajah semringah menyiram anak-anak kami saat aksi demo dengan air kotor. Kalau kita rujuk ke aturan kepolisian, tidak ada protap orang dihalau dengan air comberan sambil tersenyum. Itu penghinaan terhadap anak-anak yang menggunakan baret PMKRI sebagai simbol aktivis," ujarnya Emanuel yang juga caleg DPR RI dapil I NTT, Jumat (4/8/2023).
Dia meminta Kapolres Sikka agar segera mendisplinkan anggotanya tersebut. Sebab tindakannya ini telah mencoreng nama baik kepolisian.
"Jika itu inisiatif dia, tolong diberi sanksi. Harusnya kalau rakyat beri aspirasi didengar, difasilitasi, kalau melanggar aturan baru ditindak," katanya.
Emanuel mengaku sangat kecewa dengan sikap oknum polisi tersebut. Tindakannya disebut menghina organisasi dan PMKRI agar bergerak melawan ini.
"Saya mantan Sekjend Pengurus Pusat PMKRI meminta semua elemen PMKRI bertindak secara konsolidatif untuk meminta pertanggungjawaban oknum polisi yang telah menghina baret merah dan simbol kuning kita dengan air kotor," ucapnya.
Editor : Stefanus Dile Payong