TOKYO, iNews.id - Ratusan ribu warga Jepang disarankan untuk mengungsi pada Minggu (16/1/2022). Gelombang lebih dari satu meter menghantam daerah pesisir sebagai dampak dari meletusnya gunung berapi bawah laut di lepas pantai Tonga, Oceania.
Lembaga penyiaran publik NHK melaporkan, sekitar 230.000 orang disarankan untuk mengungsi karena risiko tsunami. Mereka merupakan warga yang tinggal di delapan prefektur.
Letusan gunung berapi bawah laut di lepas pantai Tonga telah memicu peringatan tsunami. Peringatan itu mencakup daerah-daerah yang dilanda tsunami 2011 yang mematikan. Gunung Hunga Tonga Hunga Ha'apai meletus sejak Jumat kemarin mengirimkan abu, uap, dan gas hingga ketinggian 20 km ke udara. Radius dampak letusan dirasakan hingga jarak 260 km.
Sementara itu Kantor Meteorologi Tonga menyebutkan, tsunami kecil menerjang pantai dan pelabuhan Tonga, dengan ketinggian antara 30 sampai 60 sentimeter. Sejauh ini belum ada laporan korban maupun kerusakan material. Badan Geologi Tonga (TGS), seperti dikutip dari Australia Associated Press (AAP), Sabtu (15/1/2021), mengimbau warga untuk tak keluar rumah, menutup penampungan air minum, dan memakai masker untuk menghindari abu vulkanik.
Pusat Peringatan Tsunami Pasifik di Amerika Serikat juga mengeluarkan peringatan serupa terkait naiknya muka air laut. Disebutkan ancaman tsunami masih berlanjut serta terjadinya fluktuasi permukaan air laut serta arus kuat yang bisa membahayakan kawasan pantai dan pelabuhan. Badan Manajemen Bencana Nasional Selandia Baru juga mengeluarkan peringatan tsunami dan meminta warganya yang berada di kawasan pantai untuk waspada. Gunung Hunga Tonga Hunga Ha'apai berjarak sekitar 2.000 km sebelah timur laut Selandia Baru.
Editor : Stefanus Dile Payong