Entah bagaimana awalnya, pelaku yang sudah lama memendam api cemburu, menasehati korban untuk tidak menjalin hubungan dengan laki-laki lain. Korban terus berdalih, membela diri. Akibatnya di tengah jalan keduanya terlibat cek-cok.
"Saat perjalanan, tersangka dan korban cek-cok hingga keduanya bertengkar," terang Rizkika.
Tepat di kawasan pertigaan jalan raya Semanding, pelaku tiba-tiba memacu motornya dengan kecepatan tinggi. Pelaku tidak memedulikan korban yang berusaha memegangi tubuhnya, dan tangan yang lain memegang ponsel. Dengan marah pelaku justru mengibaskan tangan korban dan akibatnya terjatuh.
Posisinya terlentang di atas aspal. Benturan keras membuat korban yang tidak mengenakan helm, seketika tak sadarkan diri. Pelaku menghentikan laju motornya. Jaket korban ia lepas dan ditukar dengan jaketnya. Korban yang tidak sadar oleh pelaku lantas dinaikkan ke atas motor, sebuah helm dipakaikan pada kepalanya, dan agar tidak jatuh jaket diikatkan pada tubuhnya.
Pelaku melanjutkan perjalanan ke arah pasar Brumbung, Kepung. Sebelum sampai tujuan, tubuh korban kembali terjatuh dari atas motor dan oleh pelaku kembali dinaikkan. Pelaku tiba di kawasan ladang tebu pada pukul 21.30 WIB. Malam itu, korban yang masih dalam keadaan tidak sadarkan diri dibuang ke ladang tebu. Diduga korban telah tewas akibat benturan.
Editor : Stefanus Dile Payong