ATAMBUA, iNewsBelu.id - Akibat cuaca ekstrim yang menimpa wilayah Kabupaten Belu Nusa Tenggara Timur sejak bulan Februari lalu mengakibatkan bencana alam hampir terjadi dimana - dimana, salah satunya di Desa Kewar, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu NTT.
Hal ini mengakibatkan 1 unit bangunan Sekolah Dasar Inpres Kewar ambruk hingga tidak bisa digunakan bangunan sekolah yang bangun sejak puluhan tahun silam memiliki 11 ruangan ini rusak berat hingga kini tidak bisa digunakan.
Pantauan iNews terlihat bangunan sekolah yang memiliki 7 ruangan kelas serta ruang guru dan juga ruangan kantor kepala sekolah ini sudah ambruk dan sebagian bagunan nya retak dan jatuh rata dengan tanah.
Pergeseran tanah yang disebabkan oleh curah hujan tinggi membuat semua tembok bangunan sekolah ini retak dan terbelah hingga ambruk
Maria Gaudentiana Buik waki kelas 1 SDI kewar mengatakan, akibat curah hujan tinggi yang terjadi sejak bulan februari lalu mengakibatkan lokasi sekolah kami mengalami mengalami bencana alam dengan pristiwa pergeseran tanah yang mengakibatkan semua tembok bangunan hingga atap mengalami kerusakan berat bahkan sebagiannya jaruh hingga rata dengan tanah.
Sekarang kami sudah tidak bisa gunakan lagi dan untuk menlanjutkan kegiatan belajarmengajar terpaksa kami harus menggunakan tenda darurat yang dibangun oleh pihak kepolisian Polres Belu.
"Iya saat ini semua bangunan sekolah mengalami kerusakan berat dari senua ruangan kelas yang ada tidak ada satupun bangunan yang masih utuh semua sudah retak dan terbelah dan untuk melanjutkan giat belajar mengajar kita gunakan tenda darurat," katanya.
Gaudentiana juga menambahkan untuk para siswa yang belajar di tenda darurat ini hanya 3 kelas yaitu kelas 1 hingga kelas 3, dan untuk kelas 4 sampai dengan kelas 6 kita titipkan di SMP satap Kewar.
"Atas kerusakan ini kita sudah melaporkan nya pada pemerintah desa hibgga ke kabupaten namun sampaibsaat ini belum terlihat adanya pembangunan gedung sekolah yang baru, untuk lahan sekolah sudah disepakati letak nya dekat dengan sekolah SMP Satap Kewar, namun sampai saat ini belum terlihat adanya pembangunan," ungkapnya.
Sebagai guru kami berharap semoga pembangunan gedung baru sekolah kami segera dikerjakan sehingga anak anak kembali mengikuti kegiatan belajar di sekolah dengan baik.
Anju salah satu siswa kelas 3 mengatakan saat ini mereka bersekolah di tenda darurat ini karena gedung sekolah mereka rusah akibat bencana alam, meskipun di nawah tenda namun kami tetap semangat mengikuti pelajaran yang diberikan oleh bapa ibu guru.
Editor : Stefanus Dile Payong