Sering Overthinking ? Coba Yuk 5 Tips Menghindari Hal Itu

Jakarta, iNewsBelu.id - Dalam hidup pasti ada saja masalah yang bermunculan. Terkadang pikiran itu berlarut-larut dan tak mengenal waktu libur, hingga sampai bikin overthiking parah.

Namun sebaiknya Anda jangan terus overthinking. Terdapat beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengusir jauh-jauh pikiran buruk Anda. Selain untuk menenangkan hati, juga membuat pikiran Anda istirahat sejenak.

Baca Juga

Yuk Disimak! ini 4 Metode Diet Aman untuk Wanita di Atas 50 Tahun

Bagi kamu tak ingin terjebak dalam pikiran negatif terus, pakailah cara ini untuk belajar berpikir positif agar hidupmu lebih tenang. Dilansir dari Bustle, ini beberapa cara untuk membantumu memiliki pikiran positif.

1. Menemukan hal positif dalam dirimu sendiri

Sebuah penelitian menemukan bahwa afirmasi positif dapat membantu meningkatkan harga diri seseorang. Penelitian lain membuktikan kekuatan afirmasi yang bisa didapatkan menggunakan pemindaian otak. Caranya mudah, buatlah kata sandi untuk email, akun media sosial dengan kata-kata positif. Misalnya kamu memakai akun media sosial dengan nama perempuan cantik, maka itu akan meningkatkan harga dirimu dan merupakan afirmasi positif untukmu.

2. Mengubah pikiran negatif menjadi pikiran netral

Pikiran negatif terkadang bisa muncul karena mendengar pendapat orang lain atau melihat sebuah peristiwa. Cobalah melihat pendapat itu dari perspektif berbeda. Tidak perlu langsung berpikir positif, tapi minimal mencoba menetralkan isi pikiranmu sehingga perasaanmu biasa saja.

3. Menekan titik tertentu

Saat pikiran negatif tiba-tiba muncul, maka tekanlah titik tertentu pada tubuhmu, bisa juga di bagian kepala dengan pelan-pelan agar tak menyakitkan. Tekni ini merupakan Emotional Freedom Technique (EFT) yang fungsinya menekan emosi negatif dari pikiran. Pada dasarnya teknik ini menggunakan ujung jari untuk menekan titik-titik tertentu pada tubuh seperti bagian atas kepala sambil mengulangi kata-kata afirmasi positif. Teknik ini seperti pijat yang dicampur dengan beberapa psikoterapi.

Editor : Stefanus Dile Payong