get app
inews
Aa Read Next : Tega! Pria Ini Tikam 4 Anggota Keluarganya hingga Tewas

Kisah Pilu Dibalik Pintu 13 Stadion Kanjuruhan

Rabu, 05 Oktober 2022 | 06:53 WIB
header img
Warga Malang berdoa di Pintu 13 Stadion Kanjuruhan Malang yang menjadi titik paling banyak jatuhnya korban jiwa. (Foto : Avirista Midaada /MPI)

Salamah, warga Ardirejo Kepanjen menjadi satu dari mungkin ribuan orang yang harus kehilangan orang-orang tercintanya. Di kejadian ini dia kehilangan dua anggota keluarga besarnya, yakni sang adik keponakan yang berusia 21 tahun dan kakaknya berusia 25 tahun.  

Perempuan berusia 45 tahun ini sengaja datang ke lokasi guna melihat lebih dekat seperti apa kondisi pintu tersebut. Pasalnya, dia menerima pengakuan dari tetangga yang juga berangkat dengan sang keponakan, di sinilah banyak korban berjatuhan.

"Pertama itu penasaran ingin tahu seperti apa. Kedua saya pengen mendoakan para korban di sini," ucap Salamah.

Dengan membawa bunga melati seadanya, dia menaburkan seraya berdoa tepat di depan pintu 13. Raut kesedihan begitu terlihat ketika Salamah memulai doanya, tak berselang lama air matanya keluar. Tangannya menengadah ke atas, seraya membaca beberapa doa. Semakin lama dia membaca doa, semakin bertetesan air matanya.  

"Sedih kalau ingat keponakan saya. Anaknya baik, nggak suka neko-neko, ngerokok aja nggak, kok mau berbuat rusuh. Anaknya pendiam selama ini," ujarnya. 

Kesaksian Aremania UIN Malang Yoga Komud mengatakan, memang aparat keamanan menembakkan gas air mata langsung ke arah tribun di saat pintu stadion justru tertutup. Hal inilah yang akhirnya memicu penonton panik berdesakan mencari jalan keluar. 

"Disemprot langsung ke tribun dan saat banyak orang. Sangat membuat penonton panik berdesakan ke pintu dan terjadi penumpukan, di situlah banyak yang meninggal," kata Yoga. 

Terpisah Aremania Yuli Sumpil mengakui banyak korban jiwa Aremania yang dilihatnya mengalami luka memar di bagian kepala hingga mukanya lebam. Bahkan saat dia melihat ke arah musala di tribun VIP, dia dibuat terkejut karena di sana berjejer jenazah dengan darah di mana-mana. 

"Saya masuk ke dalam tribun VIP, rata-rata yang meninggal mukanya hitam, dan matanya melotot," kata Yuli.

Artikel ini telah tayang di jatim.inews.id dengan judul " Cerita Pilu dan Kengerian di Pintu 13 Stadion Kanjuruhan, Bunga Duka Cita Bertebaran "

 

Editor : Stefanus Dile Payong

Follow Berita iNews Belu di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut