get app
inews
Aa Read Next : Mahasiswa NTT Tewas yang Berujung Sweeping di Perbatasan Malang, Ini Kronologisnya

Bertahan 30 Menit Antara Hidup dan Mati Ini Cerita Pilu Suporter Tragedi Kanjuruhan

Selasa, 04 Oktober 2022 | 18:11 WIB
header img
Suasana evakuai korban kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang usai laga Arema FC vs Persebaya pada Sabtu (1/10) malam. (Avirista Midaada)

MALANG, iNewsBelu.id - Ozy Maulana hingga kini tak bisa melupakan suasana mencekam saat tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang. Dia merupakan salah satu dari ribuan penonton yang sempat terjebak di tribun 14 pada Sabtu (1/10) malam usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya. Ozy menceritakan, seusai laga sebenarnya situasi cukup kondusif. Pada saat itu, dirinya dan beberapa teman yang berada di tribun 14 memang masih berada di dalam guna menghindari kepadatan di pintu keluar. 

Kemudian, tak berselang lama ada beberapa Aremania yang masuk ke lapangan mendatangi pemain. Hal itu kemudian memicu Aremania lain untuk coba merangsek ke lapangan.  

"Kami yang di tribun 14 tidak ada yang turun ke lapangan. Situasi juga masih aman meskipun di bawah ada yang masuk ke lapangan. Tetapi tiba-tiba ada tembakan gas air mata mengarah ke tribun. Hal itu kemudian membuat situasi menjadi kacau dan semua kemudian berebut keluar. Tetapi pada saat bersamaan pintu keluar belum dibuka. Jadi itu yang membuat berdesakan," katanya, Selasa (4/10/2022).

Dia mengungkapkan, dalam situasi panik tersebut dirinya dan beberapa teman coba mengamankan beberapa anak-anak yang bersama mereka. Setelah itu, ia berusaha untuk menuju pintu keluar. Tetapi karena kondisi pintu belum terbuka, Ozy mengaku sempat terjadi dorong-dorongan. 

Beruntung dirinya berada pada sisi kiri dan mendapat pegangan besok yang tertempel di tembok. Meskipun ia menyebut bahwa saat itu dirinya berada dalam situasi antara hidup dan mati.  

"Saya berpegangan pada besi itu sama temen saya sambil berusaha bertahan. Pernafasan sesak juga mata perih. Ada sekitar 30 menitan saya dalam posisi terjepit itu. Saat itu sudah saya sudah pasrah karena situasinya memang berdesakan," ungkapnya.

Setelah hampir 30 menit berdesakan baru pintu keluar bisa dibuka. Ozy menyebut bahwa yang membantu membuka pintu juga Aremania yang sudah berada di luar. Saat itu, perlahan penonton yang berdesakan mulai bisa keluar walau pun beberapa juga sudah terlihat lemas karena kekurangan oksigen.  

"Saat itu yang saya lakukan hanya berusaha bertahan agar jangan sampai terjatuh. Karena kalau jatuh pasti bahaya. Saya juga minta bantuan teman saya yang di belakang untuk bisa," ujarnya.  

Di saat situasi berdesakan itu, Ozy menyatakan sempat melihat ada salah Aremania juga yang terjatuh. Saat itu, dirinya berusaha untuk membantu. Namun karena situasi yang tidak memungkinkan, Ozy mengakui kesulitan membantu karena situasinya berdesakan. 

"Saya lihat dia sudah posisi tengkurap. Saya coba tarik bajunya tapi tidak bisa," ujarnya. 

Artikel ini telah tayang di jateng.inews.id dengan judul " Cerita Pilu Suporter saat Tragedi Kanjuruhan, Bertahan 30 Menit Antara Hidup dan Mati 


 

Editor : Stefanus Dile Payong

Follow Berita iNews Belu di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut