get app
inews
Aa Read Next : Bertemu Surya Paloh, Prabowo Ajak Nasdem Gabung Koalisi

Peluang Capres di Pilpres 2024 Dimungkinkan dalam Rapat Prabowo-Airlangga

Rabu, 21 September 2022 | 10:39 WIB
header img
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menemui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (19/9/2022). (Foto: Istimewa)

JAWATRA, iNewsBelu.id - Selain membahas tanggung jawab masing-masing sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Prabowo Subianto dan Airlangga Hartarto bertemu pada Senin, 19 September 2022. (Menko Perekonomian). Silaturahmi juga menjadi ajang bagi para capres untuk bertukar pesan politik. “Masuk akal jika mereka bersatu dalam perannya sebagai ajudan presiden karena banyak masalah yang harus diselesaikan. Komunikasi politik antar kandidat masih dinamis, meski dalam konteks saling menjajaki dan melengkapi,

Bahkan jika dikaitkan dengan konteks mereka sebagai calon presiden," kata Yusa' Farchan, pengamat politik dari Citra Institute, dikutip wartawan, Rabu, 1 November 2022. Ia menjelaskan, dua tokoh partai, Prabowo dan Airlangga, sudah memegang tiket pemilihan presiden 2024. Pertemuan mereka mungkin menciptakan peluang baru untuk pemilihan presiden potensial mereka pada tahun 2024.

Karena kemungkinan politik masih sangat terbuka dan calon ini masih punya jalan, katanya, "Jika pertemuan itu diambil di wilayah kepentingan politik, settingnya ada, bagaimana membuka kemungkinan." Karena sama-sama mendapat dukungan dari partainya masing-masing untuk mencalonkan diri sebagai presiden, Yusa memprediksikan kedua pemimpin tersebut tidak akan berpasangan dalam pemilihan presiden 2024. Peluang itu masih ada, tetapi hanya Pak Prabowo dan Pak Airlangga yang diberi lampu hijau untuk mencalonkan diri sebagai presiden, bukan wakil presiden, menurut Yusa. Hal yang sama berlaku untuk koalisi; Gerindra dan Golkar sama-sama punya. Golkar dan Gerindra sama-sama tergabung dalam PKB dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Namun, selalu ada peluang di arena politik.

Pembentukan koalisi yang lebih solid masih dimungkinkan, lanjutnya, berdasarkan dua faktor, antara lain elektabilitas caleg dan dukungan parpol. Embrio politik koalisi sudah berkembang, tapi belum ada yang tegas, katanya. Partai politik pada akhirnya akan bergabung dengan mereka yang memiliki satu suara lebih banyak dari pasangan presiden dan wakil presiden yang sama, lanjutnya.

Editor : Stefanus Dile Payong

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut