BEIJING, iNewsBelu.id - Sebanyak tujuh orang dilaporkan tewas akibat gempa dengan magnitudo 6,8 di Sichuan, China. Selain itu, bencana ini juga menyebabkan sejumlah jalan dan rumah di dekat pusat gempa rusak. Gempa terjadi pada Senin (5/9/2022). Ini merupakan gempa terkuat yang melanda kawasan itu sejak 2017.
Namun demikian, tidak ada kerusakan di bendungan dan pembangkit listrik tenaga air yang ada dalam jarak 50 km dari pusat gempa. Pusat Jaringan Gempa China melaporkan, pusat gempa berada di Luding, sebuah kota di pegunungan sekitar 226 km barat daya Chengdu. Gempa bumi biasa terjadi di Sichuan terutama di pegunungannya. Daerah ini aktif secara tektonik di sepanjang batas timur dataran tinggi Qinghai-Tibet. Seorang warga yang tinggal di Chengdu, Laura Luo mengaku sedang dalam perjalanan kembali ke apartemen ketika dia melihat orang-orang bergegas keluar dari bangunan. Mereka panik setelah mendapatkan peringatan gempa di ponsel. "Ada banyak orang yang sangat ketakutan hingga mulai menangis," kata konsultan PR internasional itu kepada Reuters. Dia menceritakan, ketika goncangan dimulai, semua anjing mulai menggonggong.
"Itu benar-benar sangat menakutkan," katanya. Menurut media pemerintah China News Service, gempa begitu kuat dirasakan di Luding. Saking kuatnya, sulit bagi beberapa orang untuk tetap berdiri. Sementara retakan mulai muncul di beberapa rumah. Klip video yang diposting di media sosial menunjukkan lampu berayun sementara orang-orang bergegas keluar dari gedung ke jalanan. Menurut televisi pemerintah, sebanyak 39.000 orang tinggal dalam jarak 20 km dari pusat gempa dan 1,55 juta dalam jarak 100 km. Gempa bumi Sichuan paling kuat yang pernah tercatat terjadi pada Mei 2008. Saat itu ketika gempa berkekuatan 8,0 yang berpusat di Wenchuan menewaskan hampir 70.000 orang dan menyebabkan kerusakan parah. Gempa hari Senin ini juga terasa di Provinsi Yunnan, Shaanxi dan Guizhou yang jaraknya ratusan kilometer.
Editor : Stefanus Dile Payong