ISLAMABAD - Korban tewas banjir Pakistan terus bertambah. Setidaknya 27 orang dilaporkan tewas, termasuk 8 anak-anak yang meninggal dalam hujan yang berbeda dan kecelakaan terkait banjir di seluruh Pakistan selama 24 jam terakhir.
Dengan tambahan korban jiwa ini, maka penghitungan keseluruhan korban tewas menjadi 1.191 jiwa menurut statistik resmi yang dirilis pada Kamis (1/9/2022).
Dari kematian terbaru, 15 dilaporkan terjadi dari Sindh selatan, satu dari Punjab, 7 dari Khyber Pakhtunkhwa dan 4 di Provinsi Balochistan.
Seperti dilaporkan Anadolu Agency, sebanyak 399 anak-anak dan 246 wanita kehilangan nyawa mereka. Sementara 3.641 orang terluka sejak pertengahan Juni, menurut Otoritas Penanggulangan Bencana Nasional (NDMA) negara itu.
“Lebih dari 33 juta warga Pakistan di 80 distrik di seluruh negeri telah terkena dampak dari curah hujan dan banjir yang sedang berlangsung,” sebut laporan NDMA.
Hujan terus-menerus dan banjir yang mengamuk telah menghancurkan sebagian besar infrastruktur dan lahan pertanian di seluruh negeri, termasuk puluhan ribu rumah, jalan, dan jembatan, dan menghanyutkan hampir satu juta hewan.
Menurut NDMA, sejauh ini 468.030 orang telah dipindahkan ke kamp penampungan dan 118.247 orang dievakuasi dari sebagian besar wilayah yang terkena dampak. Banjir besar juga merusak lebih dari 1,1 juta rumah, sementara 372.823 rumah hancur total. Sekitar 731.818 hewan juga mati.
Sementara itu, bantuan kemanusiaan untuk mendukung Pakistan dalam banjir yang menghancurkan ini juga terus berlanjut. Pada Rabu malam, penerbangan Turki lainnya dengan barang bantuan mendarat di Bandara Internasional Jinnah, Karachi.
Konsul Jenderal Turki Cemal Sangu beserta perwakilan Kementerian Luar Negeri dan NDMA menyambut baik kedatangan Pesawat Turki tersebut.
“Dapat dicatat bahwa sejauh ini, 7 penerbangan bantuan dari Turkiye telah mendarat di Pakistan membawa barang-barang bantuan untuk korban banjir,” kata Asim Iftikhar, juru bicara Kementerian Luar Negeri.
"Pakistan berterima kasih kepada pemerintah dan rakyat Türkiye atas dukungan dan solidaritas mereka di saat-saat yang sangat membutuhkan ini," katanya dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, jadwal kunjungan Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif pada 3 September ke Uni Emirat Arab (UEA) telah ditunda karena banjir yang sedang berlangsung di negara itu.
"Saya dijadwalkan mengunjungi UEA pada 3 September atas undangan HH Presiden (Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan). Kami sama-sama memutuskan untuk menunda kunjungan sehingga saya bisa fokus pada kegiatan penyelamatan dan bantuan yang sedang berlangsung,
" Sharif tweeted. "Kami akan selamanya berhutang budi kepada saudara-saudara kami yang telah mendukung kami dalam tantangan ini," tambahnya.
Editor : Stefanus Dile Payong