get app
inews
Aa Text
Read Next : Protes Perang di Gaza Tentara AS Bakar Diri dekat Kedubes Israel

Pertama Kali sejak Perang Ukraina Menlu Rusia dan AS Berbicara , Ini yang Dibahas

Sabtu, 30 Juli 2022 | 08:40 WIB
header img
Sergei Lavrov (kanan) berbicara dengah Antony Blinken melalui telepon, komunikasi pertama kedua diplomat top sejak perang Ukraina (Foto: Reuters)

MOSKOW, iNews.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov dan mitranya dari Amerika Serikat, Antony Blinken, berbicara melalui telepon, Jumat (29/7/2022). 

Ini merupakan kali pertama kedua diplomat top itu berkomunikasi sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari lalu. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia menyatakan, percakapan telepon itu berlangsung atas permintaan AS.

Kedua pejabat membahas berbagai isu. Selain konflik Rusia-Ukraina, mereka juga membahas kesepakatan ekspor gandum yang diteken dengan perantara Turki pekan lalu serta rencana pertukaran tahanan antara kedua negara. Blinken sebelumnya mengatakan telah melakukan pembicaraan yang tulus ​​​​dan langsung dengan Lavrov. 

Dia mendesak Rusia untuk menerima usulan pembebasan tahanan Paul Whelan dan Brittney Griner. Whelan merupakan mantan anggota Marinir AS yang ditangkap atas tuduhan mata-mata, sementara Griner atas tuduhan menyelundupkan narkoba.

"Kami melakukan percakapan yang tulus dan langsung. Saya mendesak Kremlin untuk menerima proposal penting yang kami ajukan untuk pembebasan Paul Whelan dan Brittney Griner," kata Blinken, dikutip dari Reuters. Laporan CNN mengungkap, keduanya akan ditukar dengan Viktor Bout, seorang pedagang senjata Rusia. 

Dia dijatuhi hukuman 25 tahun penjara oleh Pengadilan Federal Manhattan pada 2012 atas tuduhan memberi bantuan kepada organisasi yang dimasikkan AS dalam daftar teroris. Selain itu Bout dituduh berkonspirasi membunuh warga AS. ' Sejauh ini Rusia belum menyetujui permintaan AS itu. Sebaliknya, Lavrov mendesak AS untuk mau kembali berdialog secara profesional dalam bentuk diplomasi tersembunyi dan tak berspekulasi apa pun.

Selain itu keduanya membahas soal pengiriman senjata terus menerus ke Ukraina. Menurut Lavrov, pengiriman senjata itu hanya akan memperpanjang konflik yang dampaknya menambah penderitaan bagi warga sipil. Lavrov menegaskan, pasukan Rusia yang berperang di Ukraina mematuhi norma-norma hukum internasional. Dua juga menegaskan, Rusia melakukan berbagai upaya untuk membantu penduduk Ukraina di wilayah yang sudah dikuasai agar bisa kembali ke kehidupan normal.

Editor : Stefanus Dile Payong

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut