ATAMBUA, iNews.id – Kebakaran hebat melanda rumah Emanuel Manu Mali di Kelurahan Manumutin, Kecamatan Kota Atambua. Kabupaten Belu, NTT, Sabtu (18/9/2021). Teriknya matahari disertai tiupan angin kencang membuat kobaran api semakin membesar dan mengakibatkan bangunan rumah ludes terbakar hingga rata dengan tanah dalam sekejap.
Kebakaran rumah ini diduga akibat terkena percikan api dari tungku kayu di dapur. Api diduga mengenai dinding dapur yang terbuat dari kayu bebak yang mudah terbakar dan menyambar ke seluruh isi rumah.
Saksi mata Marius mengatakan, kebakaran terjadi pukul 10.30 WIT. Sebelumnya, dia sempat mendengar suara minta tolong dari pemiilik rumah. Sontak dia berlari untuk membantu memadamkan api dengan peralatan seadanya. Namun karena tiupan angin kencang membuat api dengan cepat merambat ke atap rumah.
"Saat kejadian saya sedang tidur kebetulan rumah bersebelahan. Saya mendengar suara teriakan lalu berlari keluar rumah dan membantu menyiram api menggunakan ember. Kobaran api cepat merambat hingga ke atap rumah dan membuat kami kesulitan memadamkannya," kata Marius.
Tidak ada satu pun harta benda yang dapat diselamatkan. Hanya sebuah mesin jahit yang bisa dikeluarkan dari dalam rumah karena api sudah sangat besar.
Regolinda Mali, putri dari pemilik rumah yang terbakar mengatakan, awalnya dia sedang memasak di dapur. Seperti biasanya setelah nasi mulai masak dia mulai mengecilkannya di tungku dan kembali ke dalam rumah. Tidak sampai 30 menit, dia ingin kembali lagi ke dapur untuk melihat masakan namun api sudah membesar di dapur.
Saat kejadian dia bersmaa dengan ibunya dan dua orang keponakan sedang berada di teras rumah. Saat kembali ke dapur, api sudah menyambar ke dinding.
"Karena panik saya berlari mencari mobil tanki untuk meminta bantuan namun kobaran api dengan cepat membakar seluruh isi rumah. Tidak ada satu pun barang berharga yang bisa diselamatkan hanya satu potong pakaian yang saat ini kami pakai," katanya.
Dia menambahkan, akibat kejadian ini kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
"Api baru bisa dipadamkan 40 menit kemudian setelah petugas pemadam tiba, semua isi rumah sudah habis terbakar," katanya.
Mereka hanya bisa berharap adanya bantuan tanggap darurat dari pemerintah seperti bahan material agar bisa kembali membangun rumah untuk tempat tinggal.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait