Ini Bukti Harga BBM di Indonesia Paling Murah

bbm
Ilustrasi BBM. (Foto: Shutterstock)

JAKARTA, iNews.id - Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan buka suara soal kenaikan harga BBM di sejumlah SBPU Indonesia.Bahkan, dia menyebut kenaikan harga BBM di Indonesia masih jauh lebih murah jika dibandingkan dengan negara lain.


"Harga BBM di Indonesia jauh lebih murah jika di bandingkan dengan negara lain. Mengacu kepada Global Petrol Price, harga BBM di Singapura adalah Rp30.208 per liter, Laos Rp24.767, Filipina Rp20.828, Kamboja Rp20.521, Thailand Rp19.767, Vietnam Rp18.647, Indonesia Rp16.500 dan Malaysia Rp6.965," katanya dalam keterangan resmi yang diterima Okezone, Sabtu (9/4/2022).

Dia menjelaskan kalau alasan harga BBM di Malaysia lebih murah karena mereka menerapkan subsidi Automatic Pricing Mechanism (APM). Di mana APM ini berfungsi untuk menstabilkan harga bensin seperti bensin RON 95, RON 97 hingga Solar sampai batas tertentu melalui pemberlakuan pajak penjualan dan subsidi dalam jumlah yang bervariasi.

"Oleh karenanya, perubahan harga eceran dipengaruhi oleh besaran pajak dan subsidi dalam batas tertentu sesuai kebijakan yang ditetapkan pemerintah Malaysia. Selain itu, jalur distribusi di Malaysia jauh lebih mudah jika dibandingkan dengan Indonesia yang merupakan negara kepulauan," ungkapnya.

Dia menjelaskan saat ini harga minyak secara global memang mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

Apalagi ini juga karena konflik Rusia-Ukraina yang belum juga selesai hingga terjadi embargo negara Barat terhadap produk migas milik Rusia.

Diketahui, Rusia memasok 11,4% dari total kebutuhan minyak dunia.
"Sebagai contoh, harga BBM di Hongkong mencapai Rp36.176 per liter, Jerman Rp34.454 per liter, Italia Rp34.310 per liter, dan Yunani Rp32.733 per liter. Jadi, sudah sewajarnya Pertamina menyesuaikan harga BBM Umum mereka," bebernya.

Sehingga, dia memastikan kenaikan harga Pertamax RON 92 masih jauh lebih murah jika dibandingkan dengan SPBU Swasta lainnya.

Terlihat pada harga BBM RON 92 yang di jual Shell hari ini berada di Rp16.500, Vivo Rp12.900, dan BP-AKR Rp12.990.

Namun, Pertamina masih harus menanggung selisih harga dengan tetap menjaga daya beli masyarakat.

"Apa yang dilakukan oleh Pertamina dengan tidak menyentuh faktor psikologis konsumen Pertamax yaitu di harga Rp15000-Rp16.000 per liter sudah tepat. Dengan demikian, hal ini bisa menghindari terjadinya migrasi besar-besaran ke Pertalite mengingat saat ini Pertalite merupakan jenis bahan bakar khusus penugasan (JBKP)," terangnya.

Terakhir, dia memperkirakan migrasi hanya di 20%-25%, itupun saat di awal kenaikan Pertamax.

Tapi, setelah itu konsumen akan beralih kembali ke Pertamax.

"Mengingat konsumen Pertamax ini segmented, masyarakat golongan menengah ke atas yang paham akan manfaat dari BBM ron tinggi," ucapnya.

"Seperti pengalaman pribadi saya saat menggunakan Pertalite kok mesin performancenya berkurang. Mesin bunyi "ngelitik", lebih sering ke SPBU dan pas service jadi lebih banyak yang di ganti. Akhirnya saya kembali menggunakan Pertamax karena dari apa yang saya keluarkan saat menggunakan Pertalite sama saja saat menggunakan Pertamax," tambahnya.

Editor : Stefanus Dile Payong

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network