JAKARTA, iNews.id - Pangkalan TNI AL (Lanal) Labuan Bajo berhasil mengamankan kapal pembawa bahan bakar minyak (BBM) jenis minyak tanah seberat 5,5 ton. Peristiwa ini terjadi di Perairan Gua Rangko, Desa Tanjung Boleng, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (31/3/2022) lalu.
Kapal pembawa BBM tersebut didapati membawa minyak tanah dengan 275 buah jeriken dengan kapasitas setiap jeriken 20 liter. Minyak tanah ini dibawa tanpa dokumen resmi dan diduga akan diselundupkan ke Sape, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Komandan Lanal Labuan Bajo Letkol Laut (P) Roni menyebut tindakan ini termasuk dalam tindakan illegal yang dilakukan untuk mencari keuntungan pribadi atau kelompok.
"Ada indikasi bahan bakar minyak tanah ini akan diperjual belikan di wilayah Sape dan kegiatan seperti ini tentu akan dapat menimbulkan terjadinya kelangkaan minyak tanah di tengah masyarakat khususnya di Manggarai Barat," paparnya dalam keterangan yang diterima, Sabtu (2/4/2022).
Roni menuturkan hal ini berawal dari data intelijen di lapangan terkait adanya indikasi kegiatan penyelundupan di pelabuhan-pelabuhan tidak resmi di wilayah Manggarai Barat. Alhasil, patroli rutin yang dilaksanakan Patkamla Lanal Labuan Bajo menititik beratkan pada pengawasan pada pelabuhan-pelabuhan tidak resmi tersebut.
Dari hasil patroli tersebut diketahui terdapat kegiatan yang mencurigakan yakni adanya aktivitas bongkar muat jeriken oleh kapal kayu di Dermaga Jeti.
Setelah menerima laporan tersebut, Roni memerintahkan timnya untuk melaksanakan operasi penangkapan dan pemeriksaan pada saat kapal tersebut sudah bergerak.
Saat dikejar, tiba-tiba saja kapal bermanuver kearah tepi pantai, para tersangka kabur dan berlari ke hutan. Selanjutnya untuk pemeriksaan lebih lanjut, tim membawa barang bukti kapal dan minyak tanah ke Kepolisian Manggarai Barat.
"Kami Lanal Labuan Bajo akan terus mengawal dan memberikan jaminan keamanan dari sisi laut, untuk itu kami mengharapkan peran serta masyarakat dalam memberikan informasi jika ada kegiatan-kegiatan ilegal yang aktivitasnya melalui jalur laut," ujarnya.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait