JAKARTA, iNews.id - Sehari pasca dilumpuhkannya dua anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Toni Tabuni (24) dan Kais Tabuni (25). Eskalasi serangan brutal yang dilakukan oleh KKB mengalami peningkatan.
Seusai membakar bangunan sekolah dan menganiaya guru, anggota KKB diduga juga menyerang prajurit TNI AD.
Prajurit TNI AD, Sertu Eka yang bertugas di Pos Ramil Kabupaten Yalimo, Papua, gugur dalam sebuah serangan brutal mematikan. Serangan tak berperikemanusiaan ini, diduga dilakukan oleh KKB, Kamis (31/3/2022).
Penembakan brutal tersebut, dilaporkan oleh warga di Kampung Elelim, kepada Polres Yalimo sekitar pukul 06.00 WIT. Selanjutnya Kasie Propam Polres Yalimo, Ipda Ferdi Bilolo bersama sejumlah personel mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).
Petugas mendapati Sertu Eka sudah dalam keadaan meninggal dunia berlumuran darah. Korban mengalami luka tembak di bawah ketiak kanan tembus bagian kanan.
Sementara istri korban bernama Putri dalam keadaan kritis akibat sabetan senjata tajam di bagian leher. Saat dievakuasi ke Puskesmas, istri korban meninggal dunia dalam perjalanan. Sedangkan kedua anak laki-laki dari pasangan suami istri (pasutri) tersebut, selamat dan sudah diamankan di Puskesmas.
Polisi menemukan proyektil dan selongsong peluru kaliber 5.39 mm. Dandim 1702 Jayawijaya, Letkol Inf Arif Budi Situmeang, saat dikonfirmasi membenarkan telah terjadi penembakan di Yalimo. "Ya memang benar adanya kejadian tersebut dan sementara ini masih lidik," katanya.
Sehari sebelumnya, tepatnya saat dua anggota KKB, Toni Tabuni dan Kais Tabuni dilumpuhkan Satgas Gakkum Damai Cartenz, Rabu (30/3/2022), anggota KKB juga melakukan serangan brutal dengan membakar sembilan gedung Sekolah Satu Atap YPPGI-SMP Negeri 2 Hitadipa. Serangan brutal di wilayah Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua ini, diduga dilakukan KKB pimpinan Undinus Kogoya, dan Aibon Kogoya. Mereka juga menganiaya salah seorang guru di Seolah Satu Atap tersebut.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ahmad Musthofa Kamal menjelaskan, kejadian teror brutal KKB terjadi sekitar pukul 17.50 WIT. "Saat itu anggota di lapangan melihat terdapat kepulan asap dari arah Kampung Hitadipa. Terkait hal tersebut, selanjutnya anggota melakukan penyelidikan dan diketahui bahwa KKB telah membakar gedung sekolah satu atap Hitadipa," terangnya.
Lebih lanjut Kamal menjelaskan, dari keterangan saksi, pukul 16.30 WIT gerombolan KKB berjumlah puluhan orang masuk ke dalam Kampung Hitadipa, kemudian membakar gedung Sekolah Satu Atap YPPGI-SMP Negeri 2 Hitadipa, yang berjumlah sembilan kelas.
"Mereka (KKB) tidak hanya membakar gedung sekolah, tetapi juga melakukan penganiayaan terhadap dua warga sipil. Salah satunya adalah guru di sekolah yang mereka bakar," tegas Kamal.
Dia menambahkan, setelah melakukan pembakaran dan penganiayaan selanjutnya gerombolan KKB melarikan diri ke luar dari Kampung Hitadipa. Anggota TNI-Polri di Intan Jaya, telah menyekat jalur KKB untuk masuk ke Kota Sugapa, dan juga melakukan pengamanan di sekitaran objek vital.
Penyergapan terhada[ Toni Tabuni, dan Kais Tabuni dilakukan personel Satgas Gakkum Damai Cartenz di Kelurahan Siriwini, Kabupaten Nabire, Selasa (29/3/2022). Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2022, Kombes Pol. Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, Toni Tabuni terlibat dalam sembilan aksi kekerasan. Kekerasan yang dilakukan Toni Tabuni, di antaranya pencurian dengan kekerasan terhadap personel Pospol 99 Ndeotadi, pada 15 Mei 2020 yang mengakibatkan Briptu Cristian Palling mengalami luka bacok di kepala dan di tubuh, serta merampas senjata organik Pospol sebanyak tiga pucuk (SS1 sebanyak dua pucuk, dan AK 47 sebanyak satu pucuk). Toni Tabuni juga terlibat dalam aksi penembakan yang mengakibatkan Kabinda Papua, Letjend (P) TNI I Gusti Putu Dani Nugraha gugur. Penembakan terjadi di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak.
Toni Tabuni juga terlibat dalam aksi penembakan yang mengakibatkan Kabinda Papua, Letjend (P) TNI I Gusti Putu Dani Nugraha gugur. Penembakan terjadi di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak.
Dia juga terlibat dalam penembakan terhadap petugas Satgas COVID-19 di Intan Jaya, pada 22 Mei 2020 yang mengakibatkan dua korban meninggal dunia, yaitu Alemalik Bagau, dan Heniko Somau. Sebelumnya Toni terlibat dalam aksi penembakan terhadap masyarakat sipil di perbatasan Intan Jaya-Paniai, pada 29 Mei 2020 dengan korban jiwa Yunus Sani. Toni terlibat dalam aksi penodongan terhadap masyarakat sipil di area tambang rakyat lokasi dulang 45. Polisi juga mencatat, Toni terlibat dalam pembakaran di Bandara Bilorai Intan Jaya, pada 29 Oktober 2021. "Terlibat kontak tembak dengan tim gabungan TNI-Polri di Sugapa Intan Jaya, pada 5 November 2021," ujar Kamal.
Toni Tabuni masih ikut terlibat dalam aksi kontak tembak antara KKB Ilaga, dengan Paskhas di Bandara Aminggaru, pada 19 Februari 2022, korban atas nama Praka Firman Hermansyah.
"Terlibat dalam aksi penembakan terhadap personil Satgas Yonif 408/Sbh Pos Koramil Dambet, pada tanggal 3 Maret 2022, korban atas nama Pratu Heriyanto, luka tembak dileher," terang Kamal.
Kamal menambahkan, sebelum terjadinya penangkapan, Satgas Gakkum Ops Damai Cartenz melakukan pemantauan dan penyelidikan terhadap anggota KKB tersebut, dan pada saat anggota KKB tersebut berada di Kelurahan Siriwini, Nabire. Personel langsung melakukan penangkapan.
"Saat dilakukannya penangkapan terhadap tersangka, terjadi perlawanan oleh tersangka Toni, sehingga personel Satgas Gakkum Ops Damai Cartenz melakukan tindakan tegas terhadap tersangka," terang Kamal.
Sedangkan untuk tersangka Kais Tabuni masih dilakukan penahanan di Polres Nabire, guna proses penyelidikan lebih lanjut. Satgas Gakkum Ops Damai Cartenz juga berhasil menyita barang bukti dari kedua anggota KKB. Di antaranya 20 butir amunisi kaliber 5.56, satu buah tas warna hitam, satu buah ponsel, satu pasang sepatu, satu pasang kaos kaki loreng bertuliskan Brimob.
"Selain itu, kami juga berhasil menyita satu topi warna loreng, satu lembar baju warna loreng, satu lembar celana pendek parasut warna hitam, baju singlet warna hitam, satu lembar celana panjang, uang tunai sebesar Rp360 ribu, dua buah gelang rotan, dua gelang tangan warna hijau, satu buah kalung, satu buah kalung besi putih dengan gantungan selongsong peluru," bebernya.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait