Demo Tolak DOB Berujung Bentrok, Kapolda Papua: Massa Hendak Tikam Polisi

Tim iNews
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri. Foto: Dok/SINDOnews

NABIRE, iNewsBelu.id  - Bentrokan massa dengan polisi saat demonstrasi menolak rencana pembentukan daerah otonomi baru ( DOB ) di Kabupaten Nabire, Papua dipicu adanya ancaman penusukan terhadap anggota polisi. Hal itu dikemukakan Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius Fakhri. Menurutnya, aksi massa awalnya berjalan aman. 

“Namun beberapa oknum pendemo ada yang hendak melakukan penikaman terhadap seorang anggota polisi yang tengah melakukan negosiasi dengan massa,” katanya.

Bentrokan pun tak terhindarkan, polisi bertindak tegas membubarkan massa yang brutal dengan melepaskan tembakan peringatan untuk merendam aksi brutal massa yang melempari polisi dengan batu dan kayu. 

"Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, namun sejumlah aparat kepolisian mengalami luka-luka dan juga beberapa pendemo," kata Kapolda Papua. 

Insiden bentrokan antara massa aksi dengan aparat keamanan terjadi di depan Pasar Karang Kelurahan Pasar Karang Distrik Nabire Kabupaten Nabire, karena peserta aksi merasa kecewa tidak diberikan izin untuk melakukan aksi di Kantor DPRD Papua dan kondisi cuaca panas memicu terjadinya emosi sehingga terjadi pelemparan

Pihak kepolisian berhasil mengamankan 11 orang peserta aksi di titik kumpul Pasar Karang yang diduga sebagai aktor provokasi melakukan tindakan anarkis terhadap aparat keamanan.

Kapolda Papua menegaskan, pihaknya akan menindak tegas kelompok provokator yang diduga menggerakkan aksi demo anarkistis tersebut. Aksi unjuk rasa dari Solidaritas Mahasiswa dan Rakyat Papua itu menolak rencana pemekaran DOB, tolak otsus jilid II dan menuntut agar segera membebaskan Viktor Yeimo tanpa syarat dan segera berikan hak menentukan nasib sendiri bagi rakyat Papua yang diikuti sekitar 500 orang.

Massa menyerang aparat kepolisian dengan batu dan kayu, aparat kepolisian terpaksa mengeluarkan beberapa kali tembakan peringatan untuk merendam aksi brutal massa yang tidak terkontrol dengan menyerang aparat kepolisian.

Dugaan kuat, Kelompok Komite Nasional Papua Barat, berada di balik serangkaian aksi demo penolakan daerah otonomi baru (DOB) yang kerap berakhir bentrok.

Hingga saat ini, gabungan aparat keamanan TNI-Polri terus meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan guna menghindari adanya hal yang tidak diinginkan. Dari pantaun di lapangan, sampai dengan pukul 17.00 WIT situasi di wilayah Kabupaten Nabire pascaaksi unjuk rasa dari solidaritas mahasiswa dan rakyat Papua terpantau aman dan kondusif.

Editor : Stefanus Dile Payong

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network