KUPANG, iNewsBelu.id - Didakwa dalam kasus dugaan kekerasan seksual terhadap anak dibawah umur mantan Kapolres Ngada, AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumatmaja Menjalani sidang perdana di Kota Kupang NTT. ng Sidang y digelar secara tertutup ini dilangsungkan di Pengadilan Negeri (PN) Kota Kupang, Senin (30/6/2025). Fajar didakwa dalam kasus dugaan kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur, eksploitasi seksual serta penyebaran konten asusila melalui media elektronik.
Dikutip dari Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung (Kejagung), Harli Siregar menyampaikan, sidang dimulai pukul 09.30 WITA dengan agenda pembacaan dakwaan.
"Agenda pembacaan surat dakwaan terhadap Terdakwa Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmadja, yang didakwa telah menyetubuhi dan mencabuli tiga anak perempuan di bawah umur," ujar Harli Siregar.
Fajar didakwa melanggar sejumlah pasal dari tiga undang-undang, yaitu, UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, UU No. 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual dan UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
"Sidang digelar tertutup karena menyangkut kasus asusila dan korban anak, sesuai penetapan Pengadilan Nomor 75/Pid.Sus/2025/PN.Kpg. Sidang dipimpin oleh Hakim Ketua A.A. GD. Agung Parnata dengan dua hakim anggota," ucapnya.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) menyebut Fajar melakukan tindakan pencabulan terhadap tiga anak perempuan berusia 6, 13 dan 16 tahun di beberapa hotel di Kota Kupang kurun waktu Juni 2024 hingga Januari 2025.
Selain Fajar, seorang mahasiswi bernama Stefani Heidi Doko Rehi alias Fani juga menjalani sidang perdana. Dia didakwa sebagai perantara perdagangan anak dan disebut menerima imbalan Rp3 juta setelah membawa korban kepada terdakwa.
Sidang lanjutan untuk Fajar dijadwalkan pada 7 Juli 2025, sementara sidang Fani akan digelar pada 21 Juli 2025.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait