WASHINGTON, iNewsBelu.id - Gegara sebut serangan Amerika Serikat ke Iran gagal Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak stasiun televisi CNN memecat jurnalisnya, Natasha Bertrand.
Trump murka dengan laporan sang jurnalis mengenai kondisi fasilitas nuklir Iran pasca-serangan AS pada Minggu (22/6/2025).
"Natasha Bertrand harus dipecat dari CNN! Saya menyaksikannya selama 3 hari membuat berita palsu. Dia harus segera ditegur, lalu diusir," kata Trump, di media sosial Truth Social, seperti dikutip dari Anadolu, Kamis (26/6/2025
Trump menuduh Bertrand meremehkan aksi patriotik para pilot Angkatan Udara AS yang terlibat dalam serangan tersebut, sehingga memberikan kesan buruk terhadap mereka. Serangan itu dilaporkan melibatkan lebih dari 120 jet tempur, termasuk beberapa pesawat pengebom strategis B-2 yang membawa bom penghancur bunker.
"Dia seharusnya tidak diizinkan bekerja di CNN, berita palsu... Pandangannya sangat negatif, selain itu dia tidak memiliki kemampuan menjadi koresponden di depan kamera, bahkan mendekatinya. Pecat Natasha!" tulisnya.
Dalam Laporannya, mengutip sumber komunitas intelijen AS, Bertrand mengungkap serangan udara AS terhadap tiga fasilitas nuklir gagal menghancurkan struktur dasar program nuklir Iran. Serangan tersebut kemungkinan hanya memperlambat Iran melanjutkan program nuklirnya selama beberapa bulan saja.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Iran Esmail Baghaei mengatakan kepada Al Jazeera, fasilitas nuklirnya rusak parah akibat serangan tersebut. Namun status uu778777787ranium dan peralatan di dalamnya belum diketahui.
Trump, di sela-sela KTT NATO di Den Haag, Belanda, menegaskan fasilita nuklir Fordow, Natanz, dan Isfahan hancur total dalam serangan itu.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait