Ancaman Bom ISIS, Misi Evakuasi Ribuan Warga Asing dari Afghanistan Semakin Berbahaya

Dile Payong
Pentagon menyebut evakuasi warga AS dan lainnya dari Afghanistan akan menjadi misi paling berbahaya terkait ancaman serangan ISIS (Foto: Reuters)

WASHINGTON, iNews.id - Pasukan Amerika Serikat (AS) yang membantu evakuasi warga dari Afghanistan bersiap menghadapi kejutan baru dari ISIS-Khorasan (ISIS-K) setelah bom bunuh diri yang merenggut lebih dari 80 nyawa pada Kamis lalu. Dari jumlah tersebut, 13 tentara AS tewas dan 18 lainnya luka.

Serangan itu tak menghentikan upaya AS untuk mengevakuasi sekitar 500 warganya yang masih tertahan di Afghanistan serta para penerjemah dan warga lokal.

Misi evakuasi beberapa hari ke depan akan menjadi saat yang paling berbahaya. Menurut Departemen Pertahanan AS, dalam 2 pekan terakhir sebanyak 111.000 orang telah dievakuasi. 

Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan masih ada ancaman yang "spesifik dan kredibel" terhadap bandara setelah serangan bom bunuh diri yang terjadi di salah satu gerbang Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul.

"Kami tentunya bersiap. Kami memantau ancaman ini, sangat, sangat spesifik, hampir secara real time," kata Kirby, dikutip dari Reuters, Sabtu (28/8/2021).

Pasukan AS dan sekutunya berpacu dengan waktu untuk merampungkan evakuasi warga mereka serta warga Afghanistan. Taliban tak memberi toleransi atau perpanjangan bagi pasukan AS dan sekutu untuk meninggalkan Afghanistan, yakni tetap 31 Agustus.

Gelombang terakhir evakuasi berhasil menerbangkan 12.500 orang, termasuk 300 lebih warga AS. Dengan demikian total 5.100 warga AS telah dievakuasi, sementara 500 lainnya masih menunggu giliran.

Editor : Stefanus Dile Payong

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network