Covid 19 Varian Baru Melonjak di China, Terdeteksi Hingga di Amerika Serikat

Erha Aprili Ramadhani, Evan Payong
Kasus Covid-19 baru melonjak di China, sudah terdeteksi di AS (Foto: MPI)

JAKARTA, iNewsBelu.id  - Strain Covid-19 baru yang sangat menular mengakibatkan lonjakan rawat inap di China. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, kasus ini telah terdeteksi di Amerika Serikat (AS), termasuk New York.

1. Terdeteksi di AS

Varian NB.1.81 baru pertama kali terdeteksi di AS pada akhir Maret dan awal April di antara pelancong internasional yang tiba di  California, Negara Bagian Washington, Virginia, dan Kota New York, melansir New York Post, Rabu (28/5/2025). Kemudian, kasus tambahan dilaporkan di Ohio, Rhode Island, dan Hawaii.

CDC mengatakan, ada terlalu sedikit kasus di AS untuk dilacak dengan benar dalam perkiraan varian tersebut. Namun, para ahli memperingatkan penyebaran virus di China menunjukkan penyebarannya lebih cepat daripada strain dominan lain dari infeksi pernapasan.

Para ahli telah melacak varian NB.1.8.1 dengan cermat setelah menjadi strain dominan di China tahun ini, dengan kasus melonjak di seluruh Asia.

2. Kasus Covid-19 Melonjak 

Pihak berwenang Hong Kong mengatakan, kasus Covid-19 telah melonjak ke level terburuk setidaknya dalam setahun. Hal ini setelah pejabat mengumumkan "peningkatan signifikan" dalam kunjungan ruang gawat darurat dan rawat inap pada bulan lalu karena varian tersebut.

Itu termasuk 81 kasus parah dalam empat minggu terakhir,  dengan di antaranya 30 kematian. Sebagian besar kasus terjadi pada orang dewasa berusia 65 tahun ke atas

Otoritas Kesehatan Masyarakat menyatakan, di daratan China, porsi pasien yang pergi ke UGD dengan Covid telah meningkat lebih dari dua kali lipat dalam sebulan terakhir yakni dari 7,5% menjadi lebih dari 16%. Pasien orang di Covid di China juga meningkat dua kali lipat menjadi lebih dari 6%, menurut China Daily yang dikelola pemerintah.

Terlepas dari statistik tersebut, pemerintah yang dikendalikan Beijing di Hong Kong meremehkan varian tersebut. Disebutkan varian itu tampaknya tidak lebih berbahaya daripada varian sebelumnya.

"Apa yang mereka lihat di China, Hong Kong, dan beberapa daerah lain tempat varian ini benar-benar melonjak adalah peningkatan rawat inap," kata Dr Amy Edwards, seorang profesor pediatri di sekolah kedokteran Case Western Reserve University, kepada CBS News.

Editor : Stefanus Dile Payong

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network