Penderitaan yesus belum berakhir karena ia harus memikul salib menuju bukit golgota sepanjang perjalanan yesus mendapat hinaan dan
siksaan dari pasukan romawi dan penduduk yang tak menyukainya.
Kesedihan yang mendalam dan tangis air mata keluar dari maria ibu kandung yesus saat melihat anaknya disiksa dan memanggul kayu
salib yang begitu berat ini merupakan perjumpaan terakhir antara yesus dan bunda maria. di bukit golgota yesus akhirnya disalib di tiang
salib dan pada hari ketiga setelah kematian yesus bangkit hari kebangkitan yesus diperingati sebagai hari paskah.
Romo Agus Berek Pr Pastor Proki Katedral Atambua mengatakan jalan salib ini mengatakan dramatisasi jalan salib ini diperankan oleh
orangmuda katolik bertujuan untuk memperbaharui diri dan iman para umat diparoki ini secara khusus bagi kaum muda, kita semua tau
disaat sekarang banyak kaum muda sudah mulai lupa dengan kisah sengsara Tuhan dikarenakan perubahan zaman dan perkembangan
dunia digital saat ini oleh karena itu melalui drama kisah sengsara Tuhan hari ini kaum muda bisa kembali memperbaharui iman sehingga
melalui kisah perjalanan sengsara Tuhan Yesus para kaum muda bisa menjadi contoh yang baik bagi diri keluarga dan masyarakat.
"Dramatisasi kisah sengsara Tuhan yang dilakukan hari ini bertujuan untuk pembaharuan iman umat di paroki ini, terutama para kaum
muda katolik, karena saat ini dengan perbahan zaman banyak sekali para orang muda mulai lupa dan bahkan ada yang menjauhkan diri
dari gereja, maka dengan di pentaskan drama penyaliban Tuhan pada hari ini orang muda bisa kembali menata imannya dan mau hidup
lebih baik unutk diri sendiri, kelurga dan masyarakat," ungkap Romo Agus Pr.
Dirinya juga menambahkan semoga dengan drama jalan salib yang di pentaskan hari ini dapat menggugah hati umat manusia di paroki ini
agar terus hidup berdampingan dan saling memaafkan karena dalam diri yesus kristus yang tidak bersalah namun rela menyerahkan dirinya
unutk disalibkan demi menyelamatkan umat manusia.
"Kita berharap para umat bisa memaknai kisah sengsara Tuhan dalam kehidupanya sehari - hari karena dengan begitu maka akan selalu
terciptanya kerukunan dan kedamaian ditengah masyarakat," katanya.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait