TORAJA UTARA - Nelson Sarira, satu-satunya korban yang lolos dari maut saat pembantaian Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua masih berduka.
Delapan rekannya tewas dibantai teroris KKB saat mengerjakan tower BTS telekomunikasi. Pria yang akrab disapa Esson itu merupakan anak dari pasangan Yohanis Sarira dan Lusiana Sirappa. Nelson warga asal Toraja Utara sejak Februari 2021 merantau ke Papua.
Saat peristiwa pembantaian oleh KKB, Nelson berhasil kabur dan melompat dari camp hingga terjatuh ke jurang sejauh 300 meter. Dia bersembunyi saat dicari oleh anggota KKB Papua. Usai pembantaian, Nelson kembali ke camp berkat bisikan gaib dan menutupi delapan jenazah rekannya yang bersimbah darah.
"Saya seperti denger suara (gaib) yang kasih tahu saya. Kamu harus naik di sini, sembunyi di situ. Kamu harus diam di sini sampai jam sekian. Saya ikuti suara itu, akhirnya saya bisa selamat dari maut," tuturnya saat ditemui di kediamannya Toraja Utara, Sulawesi Selatan.
Nelson selamat saat ia meminta pertolongan dengan cara memberikan kode tulisan di sebuah papan yang bertuliskan “jemput sisa saya sendiri” melalui kamera CCTV di tower BTS 3 pada pukul 13.00. Pesan darurat itu baru diketahui pada pukul 16.00 WIB hingga pada akhirnya Nelson berhasil dievakuasi oleh Satgas Damai Cartenz menggunakan helikopter pada Sabtu (5/3/2022) lalu.
Kini kondisi kesehatan Nelson pasca peristiwa nahas tersebut mulai kembali membaik. Nelson kembali ke kampung halamannya di Toraja Utara untuk pemulihan.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait