Dia menuturkan, pelaku sempat panik setelah mengetahui korbannya tewas kemudian berupaya menghilangkan jejaknya dengan cara memutilasi tubuh korban menjadi beberapa bagian.
"Pelaku merasa kebingungan dan mulai berpikir untuk membuang mayat korban. Caranya, koper diambil dari rumah kemudian menyiapkan barang berupa plastik, lakban dan pisau yang dibeli pelaku," ucapnya.
Usai dimutilasi, lanjut dia pelaku memasukkannya ke dalam koper, namun tidak muat. Pelaku kemudian memutilasi lagi bagin kaki kiri korban dan kepala.
"Karena awalnya tidak masuk ke dalam koper, tubuh korban kemudian dimutilasi lagi karena tidak cukup juga kemudian dimutilasi lagi kaki kiri dari paha hingga bawah namun tidak cukup juga kemudian pealaku memutilasi lagi kaki kanan dari betis hingga lutut dan bagian kepala," ucapnya.
Menurutnya, bagian mayat korban dibuang di sejumlah tempat, yakni Ngawi, Trenggalek dan Ponorogo. Untuk bagian utama mayat korban yang dimasukkan di dalam koper berwarna merah dibuang di kawasan Ngawi.
"Bagian potongan mayat korban yang pertama dibuang bagian kaki di Trenggalek," ucapnya.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait