ATAMBUA, iNewsBelu.id - Miris selain diancam mau di pukul Ketua Komsos Keuskupan Atambua Romo Inosensius Nahak Pr juga di tuding membawa minuman keras, hal itu diungkapkan Romo Deken Belu Utara Pastor Paroki Katederal Santa Maria Imakulata Atambua. Romo Agus Berek Pr.
Menurut Romo Deken Belu Utara menjelaskan jika pada rabu siang perwakilan dari orang muda katolik keuskupan atambua sudah mendatangi pihak satgas pamtas dan menyerahkan pernyataan sikap sebagai aksi protes dugaan pengancaman terhadap Romo Ino Pr, namun disana kita mendapatkan lagi info jika diatas mobil terdapat minumam keras.
"Terkait dengan kejadian yang menimpa Romo Inno, kita sudah menyikapi itu melalui pemuda katolik dan OMK dengan mendatangi pihak satgas untuk menyerahkan pernyataan sikap, terkait dengan itu hingga sekarang belum juga ada tanggapan balik dari pihak satgas," ungkap deken
Romo deken juga menambahkan ada informasi yang beredar jika ada minuman di temukan diatas mobil, dan sesuai keterangan dari romo ino memang ada 1 botol aqua yang berisikan minumam tradisional (sopi) yang benar dibawakan oleh dan mau dikasih rekannya di kota atambua sebagai oleh- oleh namun belum sempat diberikan karena tidak ada waktu saat itu.
"Sebagai deken sayaa sudah menerima penjelasan dari Romo Ino Pr dan memang benar diatas mobil emang ada 1 botol aqua kecil minuman tradisional(SOPI) yang hendak diberikan untuk rekannya di atambua,"katanya.
Romo Deken juga mendambahkan informasi minuman itu di ambil dari atas mobil juga tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu, kalopun mau diambil seharusnya di ijin atau disampaikan ini diam - diam saja ketika sampai di lurasik baru kami tau jika botol aqua yang berisikan minuman itu sudah di ambil.
Menyikapi persoalan yang terjadi Komandan satgas Pamtas RI - RDTL sektor timur 741/ GN ketika dibungi via telpon genggam mengatakan terkait denga persoalan yang terjadi apakah mau di perpanjang atau di perpendek soalnya apa yang kita lakukan itu sudah sesuai dengan prosudure dan tidak ada salah, karena sesuai dengan informasi akan ada aksi penyelundupan miras makanya anggota kita melakukan pemeriksaan, dan terkait dengan ancaman dirinya sudah meminta maaf, dan saat penggeladahan ditemukan sebotol aqua mini yang berisikan minuman tradisional atau sopi, dan disita anggota.
"Iya apakah persoalan ini mau diperpanjang atau di perpendek,? Karena apa yang sudah dilakukan otu sudah sesuao dengan prosudure karena informasi masyarakat akan ada aksi penyelundupan miras makanya kita lalukan pemeriksaan," ujarnya.
Saat ini kami sudah melakukam pemeriksaan terhadap anggota kami tidak tinggal diam, namum sebelum kami menjelaskan informasi ini sudah terlanjur di sebarluaskan.
"Untuk persoalan ini kami tidak tinggal diam, kami akan selsaikan sebaagai bentuk penghormatan kami kepada tokoh agama," katanya.
Sesuai dengan tuntutan perwakilan pemuda katolik diberikan waktu 3x24 jam untuk melakukan klarifikasi secara terbuka dan meminta maaf jika tidak dilakukan maka akan akan dilakukan aksi besar - besaran dengan melibatkan umat di 3 dekenat.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait