KUPANG, iNews.id - Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), melaporkan para nelayan di daerah itu sudah kembali melaut setelah sekitar dua bulan memarkir kapalnya. Selama dua bulan para nelayan tidak melaut karena cuaca buruk seperti gelombang tinggi dan angin kencang.
"Ada sekitar 10 kapal nelayan hand line dan pancing rawe yang sudah ke lokasi memancing setelah sejak Desember 2021 parkir akibat cuaca buruk," kata Kepala Bidan Komunikasi dan Informasi HNSI Kota Kupang Abdul Wahab Sidin ketika dihubungi di Kupang, Jumat (11/2/2022).
Namun menurut Wahab hanya beberapa kapal nelayan baru keluar melaut. Sementara sebagian besar belum memutuskan untuk kembali melaut.
"Banyak juga nelayan yang masih pulang kampung dan belum kembali ke Kupang," katanya.
Dia mengungkapkan adanya cuaca buruk yang terjadi setiap tahun membuat para nelayan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Pasalnya tidak ada sumber penghasilan.
"Nelayan akhirnya memilih kerja serabutan saja jadi tukang bangunan, buruh, kernet angkutan, dan lainnya untuk bertahan hidup," katanya.
Selain itu kondisi tersebut juga berdampak pada mahalnya harga ikan di pasaran karena pasokan ikan berkurang signifikan. Adanya beberapa nelayan yang sudah mulai melaut diharapkan pasokan ikan ke pasaran segera lancar kembali dengan harga yang normal.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait