JAKARTA, iNewsBelu.id - Banjir bandang di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, menewaskan sedikitnya dua orang. Sementara 10 orang lainnya dinyatakan hilang. Data tersebut disampaikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Selasa (5/12/2023).
“Memang masih ada 10 warga yang masih harus dicari. Kita harus terus berupaya melakukan pencarian dan pertolongan sampai ketemu,” kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto saat memimpin Rapat Koordinasi Penanganan Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kantor Bupati Humbang Hasundutan, Selasa (5/12/2023).
Suharyanto meminta upaya tersebut dapat dimaksimalkan dengan segenap kemampuan yang ada. Jika rentang waktu operasi pencarian dan pertolongan dinyatakan ditutup, maka hal itu harus didiskusikan dengan pihak keluarga. Menurut Suharyanto, apabila keluarga korban menghendaki upaya pencarian dan penyelamatan dilanjutkan, maka pemerintah daerah agar tetap melaksanakan sesuai permohonan.
“Pencarian pertolongan golden time-nya itu 7x24 jam. Ini nanti dirapatkan. Seandainya tujuh hari belum ketemu, nanti diskusi antara Bupati dengan pihak keluarga. Kalau keluarga belum terima, maka ya dicari,” kata Suharyanto.
Lebih lanjut, Suharyanto juga menekankan agar pemerintah daerah segera menyiapkan segala hal yang dianggap perlu dalam masa transisi dari darurat menuju rehabilitas dan rekonstruksi.
Tentunya hal itu dapat dilakukan secara paralel, sehingga masyarakat terdampak tidak terlalu lama merasakan penderitaan atas kejadian bencana yang juga berdampak pada 35 rumah.
“Tidak usah ada jeda. Tidak usah ada masa tunggu. Semakin kita lambat, maka semakin warga yang terdampak ini dapat pulih. Jadi paralel aja. Sekarang kita fokus ke pencarian korban dan pengungsian. Di satu sisi juga tahap rehabilitasi dan rekonstruksi juga jalan,” kata Suharyanto.
Terkait rencana relokasi warga pada masa rehabilitasi dan rekonstruksi mendatang, Suharyanto juga merekomendasikan agar pemerintah daerah dapat menyiapkan lahan yang berada di wilayah aman dan tidak memiliki sengketa masalah. Sehingga proses pengerjaannya dapat lebih dipercepat.
“Untuk pemindahan warga yang 35 rumahnya rusak berat, pemerintah daerah saya minta segera menyiapkan lokasinya. Lahannya harus betul-betul clear. Jangan lahan-lahan yang bermasalah,” kata Suharyanto.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait