Gedung Pusdiklat Kemenhan Jadi RS Darurat Covid-19, Prabowo : Siswa Kursus Virtual

Stefanus Dile Payong
Menhan Prabowo Subianto meninjau Gedung Pusdiklat untuk menjadi RS Darurat Covid-19. (Foto ist).

JAKARTA. iNews.id – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto memastikan semua aktivitas di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Pertahanan (Pusdiklat Kemenhan) dan Bahasa (Pusbahasa) Badiklat Kemhan di Pondok Labu, Jakarta Selatan dihentikan. Gedung tersebut menjadi RS Darurat Covid-19.

“Kami mengalihkan beberapa kegiatan pokok. Sarana-sarana yang ada terutama badan pendidikan latihan, sarana pendidikan kita sementara kita alihkan. Kita hentikan kursus-kursus. Siswa kita pulangkan, mereka laksanakan kursus virtual. Ruangan-ruangan kita ubah menjadi RS darurat,” kata Menhan Prabowo, Rabu (14/7/2021).

Gedung Pusdiklat Kemenhan dan Pusdiklat Bahasa memiliki daya tampung sebanyak 172 kamar dengan kapasitas 344 tempat tidur. RS dr. Suyoto sebagai rumah sakit satelit, akan disiapkan pula ruang ICU dan HCU dengan dua ventilator, dan akan dilengkapi dengan oksigen generator untuk mendukung kebutuhan oksigen pasien.

Rumah sakit satelit ini juga akan dilengkapi dengan perangkat tenaga kesehatan yang dibutuhkan dari RS dr. Suyoto, termasuk diantaranya Dokter Umum, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Dokter Spesialis Paru, serta Dokter Anestesi.

"RS satelit ini akan menampung pasien Covid-19 dengan status sedang," katanya.

Selain meninjau kesiapan Pusdiklat Bahasa, Prabowo juga menyatakan bahwa saat ini sedang disiapkan fasilitas tambahan di Badiklat Kemhan Salemba, Pusdiklat Bela Negara di Rumpin Bogor serta Mess Stand By Force di IPSC, Sentul, sehingga jumlah tempat tidur yang disiapkan oleh Kemhan untuk menghadapi lonjakan kasus Covid mencapai 1.650 tempat tidur di Jabodetabek.

“Jadi kita berhasil dalam waktu dekat menambah tempat tidur kurang lebih 1.650. Dengan instalasi ICU, IGD, dukungan ventilator, oksigen, dan sebagainya,” ujar Menhan.

Dalam kunjungannya, Prabowo juga menyampaikan apresiasi kepada tenaga kesehatan yang selama ini sudah bekerja, baik tenaga kesehatan organik RS Suyoto maupun komponen pendukung.

“Saya lihat upaya keras staf Kemhan, para dokter, para tenaga kesehatan, para relawan juga banyak dari daerah-daerah sebagai komponen pendukung. Kita ada komponen pendukung kesehatan yang sudah bekerja lebih dari satu tahun di RS Suyoto sebagian kami pindahkan ke sini,” kata Prabowo.

Sejak awal pandemi Covid-19, RS dr. Suyoto yang berada di bawah Pusat Rehabilitasi Kemenhan di Bintaro Jakarta Selatan telah menjadi RS rujukan bagi pasien Covid-19, baik pegawai Kemhan, personel TNI dan keluarganya serta masyarakat umum, dengan persentase pasien masyarakat umum sekitar 80 persen.

RS dr. Suyoto memiliki kapasitas sekitar 236 tempat tidur, namun saat ini dihadapkan kepada jumlah pasien khususnya pasien Covid-19 yang meningkat tajam, sehingga dibutuhkan sarana dan prasarana serta tenaga medis yang memadai. 

Editor : Stefanus Dile Payong

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network