MALAKA, iNews.id - Banjir bandang yang melanda Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur pada April tahun lalu menyebabkan jembatan putus di Desa Nunponi, Kecamatan Malaka Timur. Tidak ada jalan alternatif lain sehingga masyarakat harus menyeberangi sungai untuk beraktivitas meski membahayakan keselamatan.
Apalagi jembatan yang hanyut tersebut sampai saat ini belum dibangun pemerintah daerah meski sudah berulang kali datang meninjau lokasi. Akses jembatan ini sangat penting sebab menghubungkan ibu kota Kabupaten Malaka dengan dua kecamatan di Malaka Timur.
Ani salah satu pelajar mengatakan, setiap hari dia bersama dengan teman-temannya terpaksa menerobos arus sungai untuk bisa sampai di sekolah.
"Setiap hari saya bersama dengan teman melintasi aliran sungai ini meski arusnya sangat kencang. Kami tetap terobos demi bisa sekolah," ujarnya, Rabu (12/1/2022).
Dia mengaku, aktivitas menyeberangi sungai ini dilakukan setiap pagi dan siang hari usai pulang sekolah.
"Kami memang takut tapi tidak ada pilihan lain karena tidak ada lagi jalan alternatif lainnya. Demi pendidikan kami tetap langgar banjir ini," katanya.
Natali De Jesus warga Desa Nunponi berharap agar jembatan yang ambruk akibat badai Seroja dapat secepatnya diperbaiki.
"Harapan kami agar dapat kembali beraktivitas normal karena bagi warga tidak ada akses jalan lain lagi selain Jembatan Nunponi ini," ujarnya.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait