BLITAR, iNewsBelu.id - Lima mahasiswa dari Politeknik Christo Re, Maumere Nusa Tenggara Timur (NTT) belajar menggelola wisata di Blitar. Kelima mahasiswa ini magang di Asosiasi Desa Wisata (Asidewi).
Mereka mengunjungi sejumlah tempat wisata yang ada di Blitar baik kota dan kabupaten.
"Kita sudah berkunjung ke Desa Minggirsari, Kampung Cokelat di Desa Plosorejo, Kampung Belimbing di Kelurahan Karangsari dan beberapa tempat wisata lainnya," ungkap Martinus Dalame salah satu mahasiswa.
Pemuda 24 tahun ini mengatakan, ingin belajar mengelola tempat wisata yang ada di Blitar. Menurutnya, ada sejumlah tempat wisata yang dikelola oleh masyarakat di Blitar dan dapat diterapkan di NTT.
Mahasiswa dari Prodi Eko Wisata ini menjelaskan, bahwa daerahnya memiliki tempat wisata alam yang cukup indah. Hingga saat ini pengelolaan tempat wisata ini belum sebaik pengelolaan tempat wisata di Blitar.
Meski demikian, ia ingin membangun wisata yang ramah lingkungan di NTT. "Kita ingin mempertahankan ekologi lingkungan, itu yang paling penting," tegasnya.
Menurutnya, meski pengelolaan tempat wisata di Blitar sudah baik, namun belum banyak tempat wisata yang memperhatikan lingkungan. Ia dan teman-temannya ingin membangun wisata di NTT yang ramah terhadap lingkungan.
Mahasiswa Politeknik Christo Re Maumere NTT Belajar Kelola Ikan di Air Arus Deras
Tidak hanya belajar mengelola wisata, para mahasiswa ini juga belajar budaya yang ada di Blitar. Bahkan para mahasiswa ini juga mengajar tari di Blitar.
Mereka mengajar menari khas NTT, yakni Tarian Hegong Kreasi dan Jata Kapa. Tari Hegong Kreasi tari penyambutan saat ada tamu datang.
Sementara untuk Tari Jata Kapa khusus pada saat menenun mulai dari kapas benang hingga sarung dari Maumere.
"Kebetulan kami kemarin diminta untuk mengajar siswa SMPN 6 Kota Blitar," ungkap Sierilus Lobo (21).
Ketua Asidewi, Andi Yuwono mengatakan, mereka magang di Blitar selama tiga bulan. Mereka magang mulai 26 Februari - 27 Mei mendatang.
Ini hasil kerjasama antara Politeknik Christo Re Maumere NTT dengan Asidewi.
"Semoga nanti mereka mendapatkan ilmu pengelolaan wisata untuk memajukan desa-desa di NTT dalamengembangkan wisata," ungkap Andi Yuwono.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait