Banjir dan Longsor Terjadi di 3 Wilayah NTT, 470 Warga Mengungsi

Antara, iNews.id
BPBD menyebut cuaca ekstrem memicu banjir dan tanah longsor di tiga wilayah di NTT. Akibatnya 470 warga mengungsi. (Foto: Antara)

KUPANG, iNewsBelu.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebut cuaca ekstrem telah memicu banjir dan tanah longsor di tiga wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT). Bencana itu mengakibatkan 470 warga mengungsi.

"Ada tiga kabupaten yang mengalami bencana akibat cuaca ekstrem yang terjadi pada 3 sampai 4 Februari, yaitu Kupang, Belu, Nagekeo," kata Kepala BPBD Provinsi NTT Ambrosius Kodo, Rabu (8/2/2023).

Hujan dengan intensitas tinggi yang disertai angin kencang, menurut dia, mengakibatkan banjir di Desa Tonggurambang dan Aeramo, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo.

Di Kabupaten Kupang, ia melanjutkan, cuaca ekstrem memicu banjir di Kecamatan Amarasi, Kupang Timur, dan Amfoang Barat Daya, serta menyebabkan tanah longsor di Kecamatan Nekamese dan Fatuleu.

Tanah longsor, kata dia, juga terjadi di wilayah Kecamatan Lamaknen dan Tasifeto Timur di Kabupaten Belu.

Dia mengatakan, upaya penanganan dampak bencana akibat cuaca ekstrem telah dilakukan oleh BPBD tingkat kabupaten.

"Dari BPBD provinsi juga telah menyalurkan bantuan logistik berupa beras dan juga perahu karet untuk warga terdampak banjir ," Katanya.

Editor : Stefanus Dile Payong

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network