"Beliau (Kapolres) datang tiba-tiba langsung tampar saya tanpa ada tanya. Kami itu dibilang hanya duduk saja. Kami pun itu tidak tau menahu apa itu permasalahannya," lanjutnya.
Bripka Samsul Risal menjelaskan tindakan penganiayaan tersebut dilakukan dua kali.
"Kedua beliau keluar lagi marah, beliau tendang saya di dada langsung itu pukul sampai saya jatuh kerkapar. Masa karena air. Kami tidak pernah tanya (masalahnya) kami hanya diam saja," tandasnya.
Atas tindakan penganiayaan oleh orang nomor satu di Polres Mabar itu, korban mengaku mengalami bibir pecah dan kepala terasa pusing hingga memutuskan untuk lari ke Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo.
Hingga berita ini diterbitkan, media ini sudah melakukan konfirmasi kepada Kapolres Manggarai Barat melalui pesan WhastApp, namun pesan konfirmasi yang disampaikan belum dibalas walau pun sudah di centang dua.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait