Markus Taek ketika bertemu dengan Team iNews menceritakan awal mula dirinya memulai budidaya tanaman tomat ini sejak tahun 2019 lalu. Meskipun dengan pengetahuan seadanya dan didukung oleh semangat yang tinggi perlahan -lahan akhirnya dirinya sukses membudidayakan tomat.
Kini, Maerkus memiliki omset ratusan juta rupiah, dirinya menambahkan untuk bulan desember hingg januari ini sudah
8 kali panen dan setiap kali panen dirinya mendapat Rp14 hingga 15 juta.
" Kami ini orang desa yang tidak sekolah dan kami juga tidak mengerti bagaimana cara menanam tomat, namun karena ada kemauan dan didukung dengan semangat yang tinggi saya mencoba menanam dan kini hasilnya sangat memuaskan dan mendukung ekonomi keluarga," ungkapnya.
Dirinya juga menambahkan sejak pertama kali menanam hingga dengan saat ini kami tidak mendapatkan pelatihan ataupun pendampingan dari pemerintah, pernah di datangi oleh pihak penyuluh pertanian dari Dinas pertanian.
Meski begitu, dia datang hanya melihat terus foto dan pulang tidak ada penyampaian atau sosaialisasi yang mereka sampaikan kepada saya bagaimana cara membudidaya pohon tomat yang benar dan baik.
"Pernah ada petugas penyuluh pertanian yang datang, tapi hanya melihat terus foto dan pulang mereka tidak omong apa - apa juga," katanya.
"Kami justru sangat berterimakasih kepada pihak PT Syngenta yang selalu hadir dengan kami mulai dari persiapan lahan pembibitan hingga dengan proses penanaman,perawatan hingga dengan pemasaran, dan ini sangat membantu saya, karena meskipun cape namun hasilnya langsung kami nikmati langsung dikebun karena setelah panen langsung dibeli di kebun."
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait