LARANTUKA, iNews.id - Gempa bumi M7,4 yang mengguncang Larantuka Selasa (14/12/2021) dipicu pergerakan sesar aktif di Laut Flores. Hal ini merupakan hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang dirilis Rabu (15/12/2021).
Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno mengungkapkan, gempa tersebut episenternya pada koordinat 7,59 LS ; 122,24 BT, tepatnya di laut pada jarak 112 kilometer arah Barat Laut Kota Larantuka, NTT pada kedalaman 10 kilometer.
"Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktifitas sesar aktif di Laut Flores," katanya.
Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Benteng Selayar IV - V MMI (getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun ), Ruteng, Labuan Bajo, Larantuka, Maumere, Adonara dan Lembata III – IV MMI (siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
Selain itu juga Tambolaka, Waikabubak, Waingapu III MMI (dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu). "Hingga saat ini terdapat laporan kerusakan bangunan gedung dan rumah penduduk di Pulau Selayar, Sulawesi Selatan akibat gempa bumi tersebut," tambahnya.
Dia menyebut, gempa ini berpotensi tsunami dengan tingkat ancaman waspada di Flores Timur Bagian Utara, Pulau Sikka, Sikka bagian utara dan Pulau Lembata. Hasil monitoring Tide Gauge menunjukkan adanya kenaikan muka air laut setinggi 7 cm di Stasiun Tide Gauge Reo dan Marapokot, Nusa Tenggara Timur. Peringatan dini tsunami telah diakhiri pada pukul 12.27 WIB.
Hasil monitoring BMKG menunjukkan, hingga Rabu, 15 Desember 2021 pukul 09.00 WIB ada 291 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Pihaknya mengimbau masyarakat di daerah terdampak gempa bumi dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.
Bagi masyarakat di wilayah utara pantai di Flores Timur Bagian Utara, Pulau Sikka, Sikka bagian utara dan Pulau Lembata direkomendasikan dapat kembali ke tempat masing-masing karena Peringatan Dini Tsunami telah diakhiri.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait