AGAM, iNews.id - Jumlah ikan yang mati di Danau Maninjau, Agam, Sumatera Barat (Sumbar) bertambah menjadi 362 ton. Diduga, ikan itu mati karena kekurangan oksigen di perairan danau vulkanik itu.
"Ini data yang kita peroleh dari petani keramba jaring apung di empat nagari atau desa adat," kata Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Rosva Deswira, Senin (13/12/2021).
Rosva menambahkan, sebelumnya kematian ikan hanya 350 ton pada Minggu (12/12/2021) sore tersebar di Nagari Tanjung Sani 50 ton dan Nagari Koto Kaciak 300 ton. Namun kematian ikan itu bertambah 12 ton di Nagari Koto Gadang 10 ton dan Nagari Koto Malintang dua ton pada Senin (13/12/2021).
"Ke 362 ton ikan jenis nila dan mas berbagai ukuran itu, milik puluhan petani. Satu petani dengan kematian 400 sampai dua ton. Kerugian akibat kematian ikan itu sekitar Rp7,2 miliar dengan harga Rp20.000 per kilogram," katanya.
Ia mengakui, kematian ikan secara massal itu setelah curah hujan disertai angin kencang melanda daerah itu. Akibat, terjadi pembalikan masa air, sehingga berkurangnya oksigen di danau vulkanik tersebut.
"Setelah itu ikan mengalami pusing. Beberapa jam setelah itu, ikan menjadi mati dan mengapung ke permukaan," katanya.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait