ATAMBUA,iNewsBelu.id - Upaya peningkatkan ekonomi masyarakat pasca pandemi Covid-19 terus saja dilakukan hal ini sama seperti yang dialami masyarakat Kabupaten Belu secara khusus para petani tomat.
Melalui kolaborasi cerdas diantaranya Pemerintah Kabupaten Belu, bekerjasama dengan Bank daerah NTT Cabang Atambua dan PT Synggenta Indonesia bersama dengan para petani tomat berhasil membudidayakan sebanyak 1.528.000 pohon tomat pada musim panen pertama di bulan Januari hinga April yang tersebar di 9 desa se Kabupaten Belu.
Dari pantauan iNews jutaan pohon tomat ini sudah siap dipanen dan dikirim ke Pulau Sulawesi dan Papua.
Kepala Bank NTT cabang Atambua Adrianus Markus Pontus mengatakan, saat ini Bank NTT bersama dengan pemerintah Kabupaten Belu dan PT Synggenta Indonesia berkolaborasi dengan masyarakat dalam hal ini para petani Tomat yang melakukan penanaman pohon tomat sebanyak 1.528.000 pohon tomat dan tersebar di 9 desa hal ini kita lakukan guna mendukung masyarakat dalam peningkatan ekonomi keluarga pasca pandemi Covid-19 yang sangat berdampak pada ekonomi keluarga.
"Saat ini sudah ada 1.528.000 pohon tomat yang sdh di tanam pada musim panen Januari dan April lalu dan sebagian sudah menghasilkan, ini merupakan jumlah yang sangat banyak dan tersebar di 9 desa se Kabupaten Belu dan ini merupakan kerjasama semua pihak yang tergabung dalam kolaborasi cerdas ini," ungkap Adrianus.
Adrianus juga menambahkan kolaborasi yang baik ini bermula sejak awal tahun 2022, dan untuk kolaborasi ini masing - masing mendapat peran masing - masing diantaranya pemerintah Kabupaten Belu melalui
APBD II untuk optimasi lahan dan APBDdes utk penggandaan benih.
sedangkan Bank NTT menyiapkan Sarana produksi dan biaya kerja, dan PT Synggenta melalui teknik pendampingan , obat - obatan serta pemasaran, dengan semua beban tugas yang ada kita semua berkolaborasi dalam peningkatan budi daya tanama tomat ini alhasilnya semua berjalan baik dan sangat memuaskan.
" Untuk kolabaorasi ini semua kita masing- masing menjalankan nya sesuai dengan peran kita masing- masing dengan satu tujuan demi kebaikan masyarakat itu sendiri," Katanya.
Kepala Bank NTT cabang Atambua ini juga menjelaskan ditengah situasi perkiraan cuaca saat ini yang tidak menentu mengakibatkan harga pasaran tomat juga semakin
Meningkat bahkan 1 keranjang bisa menembus 600 ribu, oleh karena itu dengan jumlah pohon yang tomat yang saat ini kita miliki maka para petani akan meraup keuntungan berlipat ganda.
"Harga tomat perkeranjang melonjak naik menjadi Rp600.000 per keranjang dan ini merupakan rejeki berlimpah buat para petani, karena dari jumlah pohon tomat yang dimiliki saat ini dikalikan dengan dengan harga pasaran maka para petani akan menerima hasil sebesar Rp47 miliar dsn ini merupakan jumlah yang sangat besar," Katanya.
Dirinya juga menerangkan saat ini terdapat 1.5518 pohon tomat jika dikalikan dengan 2 kg per pohon maka dalam sekali panen kita bisa menghasilkan 3.106.00 ton, dan dari ribaun ton ini jika dikalikan dengan per keranjang Rp600.000 maka ini merupakan hasil yang sangat luar biasa.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait