Menyakitkan Diperkosa Dan Dipaksa Aborsi tanpa Anestesi, Inilah Kisah Tentara Wanita di Korea Utara

Amy Heppy S
Fakta Tentara Wanita di Korea Utara. Jennifer Kim mengaku diperkosa lalu dipaksa aborsi tanpa anestesi (Foto: HRNK)

"Jika saya kembali ke masyarakat tanpa bisa bergabung dengan partai, saya akan dianggap sebagai anak bermasalah dan saya akan menghadapi stigma (masyarakat) seumur hidup,” ungkap Jennifer Kim. “Itu berarti kamu tidak akan bisa mendapatkan pekerjaan yang baik dan itu akan menjadi masalah ketika kamu mencoba untuk menikah. Pada akhirnya, saya diserang secara seksual olehnya,” lanjutnya.

Dipaksa Aborsi tanpa Anestesi 

Pelecehan seksual yang dialaminya itu kemudian membuatnya hamil. Setelah mengetahui kehamilan Jennifer Kim, penasihat tersebut memerintahkannya untuk pergi ke klinik medis militer. Ia pun dipaksa menggugurkan kandungannya tanpa dibius. 

“Seorang ahli bedah militer sudah menunggu saya. Dia melakukan aborsi tanpa anestesi.

Itu masih menghantui saya sampai hari ini,” beberna. Pengalaman menyakitkan tersebut masih terus menghantui Jennifer hingga kini. Ia juga mengaku jika dirinya masih trauma dan tidak ingin menikah apalagi memiliki anak.

Sangat Menderita saat Menstruasi Pengalaman lain yang diungkapkan oleh Jennifer adalah penderitaan yang dialami oleh para tentara wanita Korea Utara saat menstruasi. Ia mengungkapkan, dalam beberapa tahun dinas militernya, dia hanya menggunakan empat pembalut. 
Sebagai gantinya dia dan rekan-rekannya diberi kain kasa yang biasanya digunakan untuk membalut luka, yang harus dicuci dan digunakan kembali. Namun, ketika tidak tersedia, maka mereka terpaksa menggunakan footwraps, kain yang dikenakan tentara di sepatu bot mereka, bukan kaus kaki. Hal ini membuat mereka sangat tersiksa karena kainnya tebal dan kaku. 

“Setiap kali saya melangkah, rasa sakitnya begitu pahit sehingga saya menangis,” ujar Jennifer.

Kelaparan Selain itu, Jennifer juga mengaku bahwa ia dipaksa bertahan hidup hanya dengan memakan tiga sampai empat sendok jagung per hari hingga kekurangan makan. Menurutnya, banyak dari mereka yang kemudian terpaksa mencuri demi bertahan hidup. 

Kondisi ini juga menyebabkan siklus menstruasinya berubah menjadi menstruasi hanya sekali setiap 4 hingga 6 bulan. Sebagai informasi, semua perempuan Korea Utara harus mengikuti wajib militer sejak lulus sekolah hingga berusia 23 tahun. Itulah deretan fakta tentara wanita Korea Utara yang nyatanya menyimpan kisah yang memilukan. 

Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " Fakta Tentara Wanita di Korea Utara, Diperkosa hingga Dipaksa Aborsi tanpa Anestesi "

Editor : Stefanus Dile Payong

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network