Para mahasiswa juga melempari aparat yang berjaga menggunakan air mineral. Beruntung, kericuhan tidak berlangsung lama setelah perwakilan pihak Pemkab Bondowoso menemui massa aksi.
Dalam tuntutannya, mahasiswa meminta pemerintah menganulir keputusan kenaikan harga BBM. Hal tersebut dirasa sangat memberatkan masyarakat kecil dan menguntungkan oligarki.
"Kenaikan harga BBM ini sangat memberatkan masyarakat kelas bawah. Karena untuk membeli BBM Pertalite yang Rp10.000 saja kita masih minim," kata Koordinator Aksi, Imron Rosyidi. Usai menggelar aksi, mahasiswa kemudian membubarkan diri dengan pengawalan aparat kepolisian.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait