"Kami akan terus mengkonsolidasikan dukungan untuk Pak Ganjar Pranowo ke basis agama termasuk pesantren serta mendorong agar santri-santri ini menjadi wirausaha untuk mencapai kemandirian ekonomi," tutut Huriyahi.
Di lokasi yang sama, Pengasuh Yayasan Ribath Ahlil Qur'an Al Maliki, KH Adam Malik menyebut, para ulama begitu mencintai sikap kepemimpinan Ganjar yang sederhana, supel, jujur dan apa adanya. "Itulah saya kira jiwa pemimpin yang kita harapkan memang seperti itu.
Yang jelas beliau itu orangnya kan supel dan apa adanya nampak kesederhanaannya dan itu yang disukai oleh para ulama dan masyarakat umum," kata KH Adam. Di samping itu, dia mengapresiasi langkah Ganjar dalam memajukan pondok pesantren melalui sejumlah terobosan yang dilakukan; pembuatan raperda dan mendorong enterpreneurship santri. Dia ingin, gebrakan tersebut juga dibawa sampai ke ranah nasional ketika Indonesia dinahkodai Ganjar.
"Itu bagus sekali karena memang kiprah santri semenjak sebelum perjuangan hingga sekarang kiprah santri memang tidak boleh diabaikan dan kita tak boleh menutup mata memang nyata tapi memang tidak pernah diekspos," katanya. Hadir dalam acara Khatib Syuriah, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sekaligus Pengasuh Ponpes Tremas Pacitan, KH. Luqman Harits Dimyathi, Koordinator Nasional SDG, Acep Amirudin beserta tim dan sejumlah ulama lain di Kecamatan Sukorejo, Ponorogo, Jawa Timur.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait