Pria Berusia 51 Tahun Ditangkap Polisi Albuquerque, Diduga Sebagia Pelaku Pembuhan Berantai

Ahmad Islamy Jamil
Ilustrasi seorang tersangka ditangkap polisi. (Foto: iNews.id)

Selama proses penyelidikan berlangsung, pemerintah kota dan otoritas negara bagian telah berupaya mengerahkan personel tambahan dari kepolisian untuk menjaga masjid-masjid selama waktu salat. Albuquerque sendiri adalah rumah bagi sekira 5.000 muslim dari total 565.000 penduduk di kota itu. Dari empat korban yang dibidik pelaku, tiga di antaranya adalah jamaah di masjid yang sama. Ketiga orang itu dibunuh selama dua minggu terakhir.

Pembunuhan berantai yang diduga kuat memiliki motif kebencian rasial dan agama itu telah membuat takut umat Islam di Albuquerque. Keluarga-keluarga muslim bersembunyi di rumah mereka. Beberapa mahasiswa Pakistan di Universitas New Mexico pun terpaksa meninggalkan kota itu karena ketakutan.

Tiga korban terakhir sama-sama memiliki nama belakang “Hussain” atau “Hussein”. Fakta itu membuat keluarga korban percaya bahwa si pembunuh telah memprofilkan mangsanya secara rasial. Mereka yakin, pelaku mengidap Islamofobia. Salah satu korban adalah Muhammad Afzaal Hussain, yang bekerja sebagai direktur perencanaan kota. Saudaranya Imtiaz Hussain mengatakan, berita penangkapan hari ini menumbuhkan kembali rasa percaya dan rasa aman bagi banyak orang di komunitas Muslim di sana.

“Anak-anak saya bertanya.... ‘Bisakah kita keluar dan bermain sekarang?’ dan saya menjawab, ‘Ya’,” katanya. Tiga dari empat korban ditembak di dekat Central Avenue di tenggara Albuquerque. Naeem Hussain (25) seorang sopir truk yang menjadi warga negara AS pada 8 Juli, tewas pada Jumat lalu. Kematiannya hanya berselang beberapa jam setelah dia menghadiri pemakaman dua korban lainnya, yakni Muhammad Afzaal Hussain (27) dan Aftab Hussein (41). Afzaal dibunuh pada 1 Agustus, sedangkan Aftab dihabisi pelaku pada 26 Juli. Korban pertama, Mohammad Ahmadi, seorang Muslim dari Afghanistan, tewas pada 7 November 2021. Sesaat sebelum dibunuh, korban sedang merokok di luar toko kelontong dan kafe yang dia kelola bersama saudaranya di bagian tenggara Albuquerque. Wali Kota Albuquerque, Tim Keller, berterima kasih kepada kepolisian setempat, serta aparat penegak hukum negara bagian dan federal atas upaya mereka mengusut kasus ini. “Kami berharap tindakan cepat mereka (aparat) meningkatkan rasa aman bagi banyak orang yang mengalami ketakutan dari penembakan baru-baru ini,” katanya.

Editor : Stefanus Dile Payong

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network