3. Mendaki Jabal Rahmah di Arafah Beberapa tempat suci di Kota Makkah sempat dikunjungi Tamary, di antaranya yang tampak dalam video adalah Jabal Rahmah di Arafah dan sekitar Masjidil Haram. Jabal Rahmah sangat dihormati oleh umat Islam. Di tempat itulah Nabi Muhammad SAW menyampaikan khotbah terakhirnya 14 abad silam. Tempat itu juga menjadi lokasi berkumpul jemaah untuk melakukan puncak ibadah haji, Wukuf. Dalam tayangan Tamary memperkecil suara saat berbicara ke kamera dalam Bahasa Ibrani. Dia juga terkadang menggunakan Bahasa Inggris agar tidak ketahuan sedang bekerja untuk media Israel.
4. Dikecam Menteri Israel Menteri Kerja Sama Regional Israel Esawi Frej mengecam keras tayangan Tamary. Meski laporannya mengangkat tema hubungan Arab-Israel, pengambilan gambar dilakukan di Kota Suci Makkah yang terlarang bagi non-Muslim. “Saya minta maaf, (tapi aksi Tamary) itu adalah hal yang bodoh untuk dilakukan dan dibanggakan. Menyiarkan laporan ini hanya demi mengejar rating adalah tindakan yang tak bertanggung jawab dan merusak,” kata Frej. Menurut Frej, liputan itu merugikan upaya yang didorong AS untuk secara bertahap menormalisasi hubungan Israel dan Arab Saudi, seperti sudah dilakukan Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, dan negara lainnya.
5. Permintaan Maaf Menyadari laporan itu memicu kecaman luas, Tamary meminta maaf atas kunjungannya ke Makkah. Dia mengaku tidak bermaksud menyinggung umat Islam. “Jika ada yang tersinggung dengan video ini, saya sangat meminta maaf,” tulisnya, di Twitter. Dia berdalih tujuan dari peliputan itu adalah untuk menunjukkan pentingnya Makkah dan keindahan Islam. Dengan begitu bisa menumbuhkan toleransi dan inklusivitas beragama. 6. Peringatan dari Syekh Sudais Syekh Abdurrahman Al Sudais yang menjabat kepala Kepresidenan Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci angkat bicara terkait masuknya jurnalis non-Muslim ke Makkah. Dia memperingatkan warga Saudi untuk menghormati semua tempat suci. Dia mendesak warga untuk sepenuhnya mematuhi peraturan dan instruksi mengenai tempat-tempat suci. Kesucian Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, lanjut dia, adalah garis yang tidak boleh dilanggar. Pelakunya tidak akan mendapat toleransi, tak peduli melibatkan warga asing dan pekerjaaan yang sedang mereka lakukan.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait