"Kemudian tadi pagi abis subuh jamaah ke Jamarat lewat terowongan tersebut terjadi mati lampu dan alhamdulillah tidak lama 30 menit saja diatasi oleh pihak Arab Saudi dan alhamdulillah sekarang normal lagi," kata Harun.
Insiden mati listrik di terowongan Mina tak memakan korban jamaah haji termasuk jamaah haji dari Indonesia.
"Tidak ada, tidak terjadi, alhamdulillah teratasi dengan baik sekarang sudah lancar dan normal," ujar Harun.
Saat kejadian tersebut para petugas langsung memberikan edukasi dan informasi, hal ini membuat kondisi jamaah tetap tenang dan tidak panik meski listrik padam 30 menit di terowongan Mina. Jamaah haji pun patuh dengan arahan tersebut sehingga tetap tenang.
"Jamaah haji saat terhenti, arah masuk terowongan ke Jamarat, kita berikan edukasi bimbingan arahan dan mereka patuhi. Ketika hal tersebut terjadi, kita arahkan agar tidak panik yang penting karena kepanikan menghadapi situasi gelap seperti itu tentunya dengan kepanikan menambah situasi yang tidak kondusif bagi jamaah apalagi ditambah padatnya jamaah kita, makanya kita imbau tetap tenang," jelas Harun.
Harun menjelaskan, saat listrik di terowongan mati, posisi jamaah khususnya jamaah haji Indonesia sedang berada di pos D.
"Kami dari petugas memberikan arahan agar jamaah tenang dan tidak panik karena hanya beberapa saat saja diminta menunggu untuk perbaikan tersebut, pas jamaah dihentikan kita di situ memberikan edukasi dan juga memberikan informasi seputar Jamarat yang akan mereka lalui di lantai 3," katanya.
Kepolisian Arab Saudi langsung memberhentikan jamaah haji agar tidak terjadi penumpukan.
Pihak Arab Saudi juga langsung menerjunkan tenaga ahli di sektor kelistrikan untuk menjamin peristiwa itu tidak terulang lagi.
"Mereka sudah menangani dengan baik, dengan kejadian ini tentunya mereka sudah persiapkan tenaga ahlinya dalam hal ini bagian kelistrikan untuk antisipasi hal tersebut, insya Allah tidak terjadi lagi," tukasnya.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait