JAKARTA - BMKG melaporkan gempa susulan yang terjadi di Samudera Hindia Selatan Jawa Timur, tepatnya di Lumajang – Malang, hingga Sabtu (9/7/2022) pukul 22.00 WIB, sudah mencapai 68 kali sejak gempa utama dini hari. Sebanyak 17 gempa susulan tersebut di antaranya berkekuatan di atas magnitudo 4,0.
Diketahui, gempa utama (mainshock) terjadi pada Sabtu 9 Juli 2022 pukul 03.27.07 WIB magnitudo 5,2 dengan episenter terletak pada koordinat 9,68° Lintang Selatan - 112,89° Bujur Timur, tepatnya di laut pada jarak 175 Km Barat Daya Lumajang dengan ke dalaman hiposenter 47 km.
“Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa kedalaman dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Jawa Timur,” ungkap Kepala Badan Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono.
Daryono mengatakan bahwa gempa ini memiliki mekanisme sumber berupa pergeseran naik (thrust fault ) dan tampaknya berasosiasi dengan sumber gempa megathrust selatan Jawa Timur.
empa utama ini guncangannya dirasakan di Jember, Lumajang, Karangkates, Kepanjen, Lumajang, Blitar dan beberapa daerah lain di Jawa Timur, hingga menyebabkan benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Bahkan genteng pada beberapa rumah warga di Kecamatan Kencong, Jember, dilaporkan rontok dan berjatuhan.
“Meskipun episenter gempa ini berpusat di laut tetapi hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami, karena kekuatan gempanya yang relatif kecil hingga belum dapat menimbulkan deformasi dasar laut yang dapat mengganggu kolom air laut,” katanya.
Selain itu, Daryono mengungkapkan rentetan gempa ini lokasi episenternya berdekatan dengan pusat gempa magnitudo 7,8 pembangkit tsunami selatan Jawa Timur pada 3 Juni 1994 dengan tinggi tsunami 13,9 meter menyebabkan sebanyak 250 orang meninggal dan 15 orang lainnya hilang.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait