MAKASSAR, iNewsBelu.id - PT PLN meresmikan 5 unit asrama program bedah rumah Prajurit TNI Komando Distrik Militer (Kodim) 1603 Sikka.
Material yang digunakan memanfaatkan limbah sisa pembakaran batu bara atau Fly Ash and Bottom Ash dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ropa, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Komandan Resort Militer (Danrem) 161 Wira Sakti Kupang, Brigjen TNI Iman Budiman mengapresiasi kepedulian PLN melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang membantu bedah rumah prajurit Kodim 1603 Sikka.
"Dengan bantuan bedah rumah ini, kehidupan para prajurit dan keluarga yang menghuni rumah tersebut menjadi lebih nyaman," terangnya.
Ia berpesan kepada para prajurit dan keluarganya untuk terus menjaga rumah yang telah dibedah PLN sehingga rumahnya tetap terpelihara. "Semoga sinergi yang sudah terjalin tetap dipertahankan sehingga mendukung pembangunan," ucap Iman.
Praka Tito (29), salah satu prajurit TNI Kodim 1603 Sikka merasa bersyukur bisa menghuni salah satu rumah yang dibedah dengan FABA PLN. Sebelum ada asrama bagi prajurit TNI, Tito bersama istri dan seorang anaknya tinggal di kamar kost di Jalan Bray, Kota Sikka.
“Saya sampaikan terima kasih atas kepedulian PLN membantu rumah layak huni bagi prajurit Kodim 1603 Sikka, sehingga hidup kami sekeluarga kini lebih nyaman, karena sebelumnya kami tinggal di kamar kost. Semoga program bedah rumah memanfaatkan produk FABA terus dilakukan sehingga teman-teman prajurit yang lain juga dapat tinggal di rumah yang lebih nyaman," harapnya.
General Manager PT PLN Unit Induk Wilayah NTT, Agustinus Jatmiko berterima kasih kepada TNI yang telah bersinergi dengan PLN untuk memperkenalkan dan memanfaatkan FABA untuk program bedah rumah prajurit.
Ia berharap dengan adanya rumah layak huni, para prajurit dapat memperoleh kehidupan yang lebih baik, sehat, dan produktif serta mendukung tugas kesatuan TNI dalam menjalankan tugasnya. Selain itu, pembangunan rumah prajurit dengan memanfaatkan FABA juga dapat menambah aset negara.
"Semoga sinergi PLN dan TNI dalam pemanfaatan FABA maupun tugas kenegaraan lainnya terus berkelanjutan sehingga pembangunan berjalan lancar dan berdampak bagi masyarakat," tutur Jatmiko.
PLTU Ropa memproduksi FABA sebanyak 5.300 metrik ton per hari. Potensi ini kemudian diolah oleh PLN untuk menjadi produk material konstruksi seperti paving blok, bata interlock, kanstein, batako dan produk material konstruksi lainnya untuk pembangunan.
"Selain itu, FABA juga telah digunakan untuk membangun sarana umum seperti jalan lingkungan, jalan desa, gereja, masjid, dan sarana umum lainnya dan jalan. FABA juga telah digunakan untuk bedah rumah layak huni sebanyak 14 unit sejak bulan Juni tahun 2021 hingga saat ini," ujar Jatmiko.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait