JAYAPURA, iNews.id - Terjadi kericuhan saat pertandingan tinju PON XX Papua 2021 di GOR Cenderawasih, Jumat (8/10/2021) petang. Panitia pelaksana (panpel) tinju meminta maaf atas kericuhan yang terjadi antara atlet dan relawan itu.
"Kami dari panpel, pertama, menyampaikan permohonan maaf untuk semua kontingen yang datang dari seluruh Indonesia, khususnya dari 28 Pengprov Pertina atas kejadian yang terjadi di venue tinju GOR Cenderawasih malam tadi." ujar Sekretaris Panpel Tinju PON XX Papua 2021, Septinus Jerisetouw kepada MNC Portal Indonesia, Sabtu (9/10/2021).
Septinus mengatakan, dirinya pun kecewa dengan insiden kericuhan di arena pertandingan yang sama sekali tidak diharapkan terjadi dalam gelaran PON di Papua ini. Karena itu dia menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh kontingen yang berlaga di cabang olahraga tinnju, dan 28 pengurus provinsi (Pengprov) Pertina yang hadir di PON XX Papua.
Dia mengatakan, kericuhan itu bukan dari panpel maupun relawan. Menurutnya kericuhan itu justru berawal dari atlet yang tidak puas atas keputusan wasit.
"Kedua, peristiwa yang terjadi sebenarnya bukan berawal dari kami panpel atau juga relawan. Itu awal mulanya dari atlet itu sendiri. Jadi ketidakpuasan itu bukan kami panpel yang memutuskan hasil pertandingan," ujarnya.
Septinus mengatakan, jika memang atlet merasa tak puas dengan keputusan hakim dan wasit, hendaknya menyampaikan dengan cara-cara yang bermartabat, dan bukan dengan cara-cara yang menimbulkan keributan. Usai kericuhan itu, kata Septinus, pertandingan tinju kembali berjalan dengan aman.
Peristiwa ini menurut Septinus telah diserahkan kepada kepolisian dan akan diselesaikan secara kekeluargaan. Kepolisian dan panpel memiliki sejumlah CCTV yang dapat dijadikan bukti awal terjadinya kericuhan.
"Di kami ada 10 CCTV yang terpasang di arena venue tinju dan di Polda punya enam unit CCTV. Jadi total ada 16 CCTV." ujarnya.
Perkelahian di arena pertandingan tinju PON XX Papua melibatkan atlet tinju DKI Jakarta Jil Mandagie dengan relawan PB PON XX Papua 2021.
Menurut informasi, keributan ini berawal saat Jil Mandagie tidak terima dengan keputusan wasit yang memenangkan petinju asal NTT Luki Mira Agusto Hari.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait