ATAMBUA, iNews.id - Sejak dinyatakan hilang karena tidak ada komunikasi membuat semua keluarga besar kehilangan harapan, karena sejak 2010 Lusia menghilang seperti di telan bumi tidak ada kabar berita yang di kirim Lusia membuat keluarga besar menganggap Lusia sudah hilang.
Hari - hari terus terlewati dengan kegelisahan dan duka yang tak berujung, karena Lusia yang di kenal dengan anak yang rajin dan baik ini tidak ketehui keradaan nya, hal inipun mengundang banyak perhatian.
Berita kehilangan ini sampai juga ke telinga anggota satreskrim Polres Belu Bripka Elias Martins
Dias selain anggota Kepolisian Elias juga merupakan kakak pembina organisasi THS -THM yang mana di ikuti juga oleh Lusia de jesus Martins saat masih di Kota Atambua.
Bripka Elias Martins Dias kepada MNC Portal menceritakan saat mendengar cerita tentang kehilangan ini pada tahun 2011. Dan dengan segala cara ia tempuh untuk mencari keberadaan Lusia de Jesus Martin ini.
" Sayaa awalnya mendengar berita ini di tahun 2011, dan dengan bermodalkan foto Lusia saya melakukan kordinasi dengan teman - teman intel yang ada di Jakarta, karena kebetulan sayaa bekerja di Polres Belu, dan berkat teman teman intelijen sayaa bisa melacak keberadaan Lusia," ujar Elias.
Elias menambahkan setelah mengetahui keberadaan Lusia, saya kembali melakukan kordinasi dengan teman saya Presiden Lembaga K.P.K Indranas Gaho yang juga merupakan sesama anggota THS -THM yang memiliki anggota tersebar di seluruh wilayah di Indonesia, maka pada tanggal 5 maret kita lakukan pengintaian dan pada tanggal (07/04/2022) berkat dukungan teman - lembaga KPK dan aparat Kepolisian Kepualuan Riau Lusia akhirnya berhasil kita amankan.
" Setelah dilacak dan mengetahui keberadaan nya, saya langsung melakukan koordinasi dengan teman saya abang Indranas dan di bantu teman - kepolisian Kepri untuk melakukan penggerebekan dan puji Tuhan Lusia akhirnya kita selamatkan pada tanggal 7 maret lalu dan pada pada tanggal 27 April di pertemukan kembali dengan kedua orangtuanya," Katanya.
Editor : Stefanus Dile Payong